Dari Prabumulih untuk Indonesia, Hulu Migas Berperan Sebagai Pilar Ketahanan Energi

Dari Prabumulih untuk Indonesia, Hulu Migas Berperan Sebagai Pilar Ketahanan Energi. foto: doc. Phr.Pertamina--

#Inovasi Hulu Migas dari Adera EP Field Zona 4 Dorong Efisiensi dan Swasembada Energi Nasional

PRABUMULIH,KORANPRABUMULIHPOS.COM - Di bawah langit Prabumulih yang biru sedikit tertutup awan, deru mesin rig terdengar bising, itulah denyut nadi yang lamban namun terus menerus disebuah kota energi. Di balik setiap tetes bahan bakar yang menggerakkan kendaraan, tersimpan kisah panjang tentang perjuangan di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas).

Hamparan tanah Sumatra Selatan yang subur di Indonesia, dikedalaman perut bumi yang menyimpan energi, menjadi salah satu sumber kekuatannya minyak dan gas bumi andalan Negeri, Dari Kota kecil inilah energi bangsa bermula.

Kegiatan hulu migas bukan sekadar urusan teknis mencari minyak dan gas. Ia juga merupakan denyut awal dari ketahanan energi nasional. Di sektor ini, para pekerja energi berjuang memastikan pasokan minyak dan gas tetap mengalir untuk kebutuhan industri, rumah tangga, hingga pembangunan nasional. Tanpa para pekerja pengeboran di sumur-sumur migas pertamina, roda kehidupan bisa berhenti berputar.

Kota Prabumulih sudah dikenal sebagai kota migas sejak lama, nama itu tak bisa dipisahkan dari sudut kota kecil di Sumatera Selatan. Daerah Kabupaten Muara Enim yang terdiri dari enam Kecamatan ini, kembali menorehkan sejarah lewat inovasinya di sektor hulu.

BACA JUGA:Meniti Asa di Usia Senja Bersama Aliran Energi dari Pertamina EP Prabumulih

BACA JUGA:Lawan Narkoba, Pemdes Talang Batu Gandeng Satreskoba Edukasi Warga

Tantangan yang dihadapi tidaklah ringan. Produksi lapangan tua terus menurun, sementara eksplorasi wilayah baru membutuhkan investasi besar dan teknologi canggih. Beranjak dari berbagai permasalaha inilah, meski dunia kini tengah bergerak menuju energi baru terbarukan, peran hulu migas masih belum tergantikan. dimasa transisi ini, sektor hulu migas dituntut untuk semakin efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Berbagai inovasi mulai diterapkan, mulai dari pemanfaatan teknologi digital untuk eksplorasi, optimalisasi lapangan marginal, hingga penerapan prinsip green operation dalam kegiatan pengeboran.

Pada awal September lalu, Senior Manager Pertamina EP Prabumulih Field Zona 4, M Luthfi Ferdiansyah menyampaikan kabar baik mengenai inovasi yang diharapakan menjadi solusi ketahanan energi dari Kota Prabumulih Untuk Indonesia ini saat paparannya melalui zoom meting sebagai pembekalan kesiapan peserta Anugerah Jurnalistik Pertamina (Ajp) 2025.

Inovasi baru yang sedang digaungan ini bernama Batch Drilling Onshore, yang merupakan teknik pengeboran modern yang pertama kali diterapkan di darat oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Sumatra yang termasuk dalam zona 4, melalui Pertamina EP Adera Field.

Dalam penjelasannya, Lutfi menyampaikan bahwa inovasi ini bukan hanya soal efisiensi, tapi lebih dari itu, bahkan menjadi inovasi Pertamina tentang bagaimana cara baru untuk menatap masa depan energi Indonesia. Tentang bagaimana lapangan-lapangan tua yang sudah dibilang kurang produktif namun bisa kembali bergairah, dan bagaimana daerah seperti Prabumulih memberi kontribusi nyata bagi ketahanan energi nasional.

BACA JUGA:Pertamina EP Pendopo Field Gerakkan Pertanian Ramah Lingkungan Lewat Program Musi Rawas Sustainability

BACA JUGA:Pertamina Drilling Pamer Kapabilitas di NAPEC 2025, Mantapkan Kiprah di Industri Energi Dunia

“Kami ingin Prabumulih menjadi bukti bahwa inovasi bisa lahir dari mana saja, termasuk dari lapangan-lapangan migas yang telah lama beroperasi. Inovasi ini bukan sekadar untuk efisiensi, tapi juga untuk masa depan energi untuk negeri” ujar pria berambut gondrong itu.

 Di masa transformasi seperti sekarang, ketika dunia sedang gencar mendorong transisi menuju energi hijau, peran hulu migas kerap dipertanyakan. Lebih dari sekadar industri, hulu migas juga membawa dampak sosial yang luas. dibalik segala perubahan itu, sektor hulu migas tetap menjadi fondasi penting bagi ketahanan energi nasional.  

Hasil produksi minyak dan gas bumi dari Pertamina EP masih menopang lebih dari separuh kebutuhan energi Indonesia, terutama untuk industri, transportasi, dan listrik hingga saat ini. Lebih dari sekadar industri, hulu migas juga membawa dampak sosial yang luas.

“Selama kita masih membutuhkan energi dalam bentuk bahan bakar, sektor hulu migas tidak boleh melemah. Yang perlu dilakukan adalah bagaimana kita bisa membuatnya lebih efisien, lebih ramah lingkungan, dan lebih siap menghadapi kompleksitas masa depan,” kata Senior Manager Operasi Pertamina EP Prabumulih Zona 4 ini.

Konsep Batch Drilling Onshore, merupakan sebuah pendekatan baru dalam pengeboran minyak yang berfokus pada efisiensi waktu, biaya, dan tenaga.

BACA JUGA:NIAT MILA, Pertamina EP Limau Field Dorong Gerakan Tani Perempuan Mandiri di Desa Tanjung Menang

BACA JUGA:Pertamina EP Limau Field Ubah Limbah Batik Jadi Sumber Ekonomi Baru di Lubuk Raman

Kini di Lapangan Adera, teknik ini menjadi terobosan strategis untuk memperkuat produksi dan mengurangi biaya operasional, hal ini sangat searah dengan program pemerintah yang sedang mengkampanyekan upaya menuju swasembada energi nasional.

Bagi sebagian orang, istilah batch drilling mungkin terdengar teknis. Prinsip sederhananya adalah, jika biasanya pengeboran dilakukan satu sumur selesai baru pindah ke sumur lain, namun dalam kinerja batch drilling, beberapa sumur di satu lokasi atau wellpad, bisa dikerjakan bertahap dalam satu rangkaian.

Rig pengeboran tidak perlu dibongkar dan dipasang ulang, melainkan cukup digeser secara horizontal menggunakan sistem walking atau skidding system, yang saat ini sedang dikembangkan.

Hasilnya, waktu pengeboran jauh lebih cepat, risiko menurun, dan biaya berkurang signifikan. Berdasarkan data Pertamina EP, metode ini terbukti mampu menghemat bahkan hingga 15 persen dari total biaya pengeboran biasa.

Jika di perhitungkan menurut Lutfi setara dengan penghematan USD 4,9 juta. Lebih dari itu, waktu pengeboran bisa dipersingkat hingga 66 hari, ini sangat memungkinkan lebih banyak sumur aktif dalam waktu yang sama.

Efisiensi bukan hanya soal angka di atas kertas, tapi tentang budaya kerja yang berubah, Dulu kita bekerja dengan pola konservatif, satu sumur, satu waktu. Sekarang kami berpikir klaster. Semua saling terkoneksi, semua dikerjakan dalam satu sistem yang terintegrasi.” ujar M Lutfi.

BACA JUGA:Pertamina EP Limau Field Ubah Limbah Batik Jadi Sumber Ekonomi Baru di Lubuk Raman

BACA JUGA:Dorong Pelaku Usaha Tingkatkan Produktivitas, Pemkot Prabumulih Salurkan Bantuan Etalase

Keberhasilan Adera Field tidak hanya terukur dari biaya yang ditekan, tetapi juga dari lonjakan produksi. Sejak mulai berproduksi pada 2 September 2025 lalu, Batch Drilling di Lapangan Adera tepatnya di Sumur BNG-D3 (BNG-073), telah mencapai realisasi produksi 3.388 barel minyak per hari (BOPD), jauh melampaui target awal yang hanya sebesar 1.200 BOPD. Bahkan, rata-rata produksi hariannya tercatat 1.552 BOPD.

Ini sangat luar biasa, dengan hasil yang tinggi,capaian ini menegaskan bahwa inovasi teknologi benar-benar berdampak nyata bagi ketahanan energi nasional. Setiap tambahan barel yang dihasilkan berarti tambahan kekuatan bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan impor minyak mentah.

“Bagi kami, ini bukan sekadar angka. Melainkan bukti nyata bahwa inovasi bisa menghasilkan efisiensi sekaligus produktivitas, Pertamina EP ingin berkontribusi langsung pada ketahanan energi nasional. bukan hanya dengan menjaga produksi, tapi dengan cara kerja yang lebih cerdas.” kata Djudjuwanto, General Manager Pertamina EP Prabumulih Zona 4, dengan nada optimistis.

Selain aspek teknis, penerapan batch drilling juga membawa manfaat lingkungan. Dengan mengurangi aktivitas lifting dan rigging, intensitas penggunaan alat berat berkurang, sehingga menekan emisi karbon dan risiko kecelakaan kerja. Pengelolaan limbah juga lebih efisien, terutama di lokasi sumur yang berdekatan atau clustered wellpad.

“Dampak lingkungan sering kali jadi perhatian utama. Kami ingin memastikan bahwa setiap operasi migas tetap memperhatikan aspek keberlanjutan, Kami hemat waktu, hemat biaya, dan pada saat yang sama, mengurangi jejak lingkungan.” jelas Djudju.

BACA JUGA:Lawan Narkoba, Pemdes Talang Batu Gandeng Satreskoba Edukasi Warga

BACA JUGA:Warga Padati DEHARIP Sport Center, Final Voli Sinar Rambang Cup 2025 Dihadiri Wako dan Wawako

Di tengah isu global tentang perubahan iklim, langkah seperti ini memberi makna lebih dalam. Bahwa efisiensi bukan hanya tentang bisnis, tapi juga tanggung jawab moral terhadap bumi yang memberi sumber energi itu sendiri.

Kehadirannya menggerakkan roda perputaran perekonomian masyarakat, bahkan menjadi sumber penerimaan Negara.Kegiatan migas bahkan menjadi pemicu pembangunan infrastruktur seperti jalan, sekolah, dan fasilitas kesehatan. Ketahanan energy nasional, bukan hanya sekadar jargon, , tetapi juga tentang kesejahteraan masyarakat . Ia adalah kemampuan negara untuk memastikan pasokan energi tetap tersedia, terjangkau, dan berkelanjutan.

Dalam konteks ini, keberhasilan lapangan-lapangan seperti Adera menjadi pondasi nyata. Pertamina EP Prabumulih Zona 4 menjadi contoh bahwa efisiensi di tingkat lapangan bisa berdampak luas bagi ketahanan energi nasional. Dengan produksi stabil, biaya operasi rendah, dan teknologi adaptif, lapangan ini berkontribusi langsung terhadap program energy resilience nasional.

 Kita tidak bisa bicara transisi energi tanpa ketahanan energi, Selama dunia masih butuh bahan bakar, kita harus memastikan bahwa minyak dan gas dikelola secara efisien dan berkelanjutan. Dan Prabumulih mengambil peran penting dalam hal itu.”tegas Djudjuwanto.

Kota Prabumulih memiliki sejarah panjang dengan minyak dan gas bumi. Sejak era kolonial hingga kini, kota ini menjadi salah satu tulang punggung energi di Sumatra Selatan. Namun, di balik rig dan kilang yang menjulang, ada denyut kehidupan masyarakat yang tak kalah penting.

BACA JUGA:Dorong Pelaku Usaha Tingkatkan Produktivitas, Pemkot Prabumulih Salurkan Bantuan Etalase

BACA JUGA:Keren, Superhero Antar Ompreng MBG: Cara Unik SPPG Prabumulih Timur Hibur Siswa

Industri migas telah menjadi motor ekonomi bagi ribuan warga. Dari pekerja lapangan hingga penyedia jasa pendukung, dari warung kecil hingga usaha logistic, semuanya bergerak mengikuti ritme industri ini. Pertamina EP pun berkomitmen menjadikan keberadaan lapangan Adera sebagai katalis bagi kesejahteraan daerah.

“Kami tidak hanya beroperasi untuk mencari minyak, tapi juga untuk menyalakan semangat pada masyarakat, Energi dari bumi harus kembali menjadi energi untuk manusia.”kata pria alumni Tekhnik Perminyakan Institut Tekhnologi Bandung ini.

Melalui berbagai program tanggung jawab sosial (CSR), Pertamina EP Prabumulih aktif mendukung pendidikan, lingkungan, dan pengembangan ekonomi masyarakat. Program pelatihan wirausaha, penghijauan area operasi, hingga bantuan pendidikan untuk anak-anak di sekitar lapangan menjadi bagian dari komitmen itu.

Bentuk partisipasi dalam memberikan kebahagian pada siswa SD, Pertamina EP juga terus membersamai para siswa melalui prograt sikat gigi bersama, dan sosialisasi penerapan pola hidup bersih dan sehat hingga pemberian bingkisan dalam rangkaian sosialisasi dan promosi. Partisipasi kecil di masyarakat memberikan dampak besar bagi para penerimanya. “semangat anak-anak di jenjang SD ini juga bisa jadi sebagai gambarang keberadaan dunia ini dimasa depan,” kata Suryati SPd, kepsek SDN 1 Prabumulih.

Wanita ini mengakui, banyak hal yang didapatkan dari Pertamina EP Prabumulih, bantuan berupa 1  unit computer dan beberapa kotak sampah yang sudah satu set dalam pengelompokan jenis sampah, organic, anorganik dan sampah plastic yang sudah di urai. “dengan kotak sampah yang berpisah, tentu pengelolaan samah juga mudah dilakukan,” pungkasnya.

Program bedah rumah tak layak huni, yang menjadi harapan bagi warga prasejahtera di Kota nanas ini, bantuan pengembangan usaha UMKM hingga beasiswa pendidikan yang sudah banyak diterima oleh masyarakat Kota Prabumulih dan seluruh wilayah kerja Pertamina EP.

BACA JUGA:Aksi Pencurian di Kontrakan Gagal, Remaja Asal Muba Tertangkap Sembunyi di Loteng Dapur Warga Prabumulih

BACA JUGA:Wali Kota Prabumulih Tinjau Hutan Kota, Warga Pangkul Berharap jadi Objek Wisata

Di Kelurahan Anak Petai Kecamatan Prabumulih Barat, setidaknya hingga saat ini sudah ada 7 orang warga prasejahtera mendapatkan bantuan dari program bedah rumah tak layak huni. Program tahunan pertamina ini, sudah banyak mengalirkan energi berupa semangat baru dan harapan nyata para penerima bantuan.

“kalau kami mau beli sendiri rumah seperti ini, entah kapan akan memiliki rumah sendiri. Namun dengan menjadi bagian dari wilayag operasional Pertamina EP Prabumulih. Sinergitas antara Pertamina dan Pemerintah Kelurahan Anak Petai, akhirnya kami bisa mendapatkan kesempatan memiliki rumah sendiri melalui saluran pipa energy pegawai Pertamina Kota Prabumulih,” kata Suraima (37) penerima bantuan bedah rumah dari Kelurahan Anak Petai Prabumlih tara, Kota Prabumulih.

Saat ini, makin banyak masyarakat Prabumulih dan sekitar wilayah operasional yang telah menerima bantuan beasiswa, khusunya warga yang masuk kategori prasejahtera dan juga berprestasi. Perkuliahan di Akamigas dengan biaya yang cukup tinggi, namun bisa terbebas karena ditanggung oleh pertamina.

Inilah sedikit potret dari aksi nyata pertamina EP Prabumulih zona 4 dalam partisipasinya memberi manfaat pada warga yang ada di sekitar wilayah operasinya. Ikut berkontribusi menghantarkan calon ppenerus bangsa dalam memperjuangkan cita-citanya agar kedepan memilki kehidupan yang lebih baik.

Seiring meningkatnya kebutuhan energi dan perubahan pola konsumsi global, sektor hulu migas dihadapkan pada tantangan besar, yatu tugas berat untuk menjaga produksi sambil menekan dampak lingkungan.

BACA JUGA:Tugu Nanas Energi Prabumulih Diresmikan, Simbol Semangat Baru: Kolaborasi Pembangunan Pemkot–PHR Zona 4

BACA JUGA:Pertamina Drilling–PHR Jadi Pilar Ketahanan Energi Nasional

Namun berkat tantangan inilah justru melahirkan ide-ide brilian yang tak terduga dijawab oleh inovasi seperti Batch Drilling Onshore. “Ke depan, kami tidak hanya fokus pada eksplorasi dan produksi, tapi juga digitalisasi operasi dan peningkatan kompetensi SDM, Prabumulih punya potensi besar untuk menjadi pusat pembelajaran teknologi migas darat di Indonesia,” ungkap Lutfi.

Memang teknologi hanyalah alat, yang pada akhirnya memilki batas produktif. namun kunci keberhasilan terletak pada manusia di baliknya, sumber daya manusia yang handal di Pertaminalah yang merupakan pahlawan ketahanan enrgi untuk negeri ini.

Para teknisi, operator, dan pekerja lapangan yang setiap hari menjaga operasi tetap berjalan. Mereka adalah wajah nyata dari ketahanan energi: tangguh, tekun, dan pantang menyerah.

Di bawah terik matahari yang membakar tanah merah Prabumulih, Andre, seorang drilling crew berpengalaman, tersenyum lebar ketika menatap rig pengeboran yang kini bekerja lebih cepat dari biasanya. “Kalau dulu, satu sumur bisa makan waktu berminggu-minggu. Sekarang, dengan sistem baru, kami bisa selesaikan lebih efisien tanpa mengurangi keselamatan,” katanya sambil menyeka peluh di dahi.

Andre sudah lebih dari sepuluh tahun bekerja di lapangan migas. Ia hafal setiap bunyi mesin, setiap getaran dari bawah tanah. Namun baginya, perubahan yang dibawa oleh inovasi batch drilling onshore benar-benar terasa. “Dulu kami sering bongkar pasang peralatan dari satu titik ke titik lain. Sekarang rig-nya bisa langsung lanjut ke sumur berikutnya. Capeknya berkurang, hasilnya malah naik,” ujarnya bangga.

BACA JUGA:Dari Prabumulih hingga Ogan Komering, 11 Pelajar Berprestasi Kantongi Beasiswa PHR Regional I Zona 4

BACA JUGA:Keren, Superhero Antar Ompreng MBG: Cara Unik SPPG Prabumulih Timur Hibur Siswa

Bagi para pekerja lapangan seperti Andre, teknologi bukan hanya soal angka produksi. Itu juga tentang bagaimana pekerjaan menjadi lebih manusiawi. “Dulu malam-malam kami sering begadang di bawah lampu sorot, nunggu alat siap dipindahkan. Sekarang jadwal lebih teratur, waktu istirahat cukup. Kami bisa kerja dengan kepala dingin,” tuturnya dengan nada lega.

Ia menambahkan, perubahan sistem kerja ini membuat tim di lapangan menjadi lebih solid. “Karena pekerjaan lebih cepat dan terukur, kami bisa fokus menjaga kualitas. Koordinasi antar divisi juga lebih rapi, karena semua sudah pakai sistem digital dan terintegrasi,” katanya.

Pria asal medan in juga merasakan bahwa kemajuan ini bukan hanya memudahkan pekerja, tapi juga menguatkan semangat mereka. “Kami merasa dihargai. Pimpinan memberi pelatihan, memperkenalkan teknologi baru, dan melibatkan kami dalam prosesnya. Rasanya kami ikut jadi bagian dari perubahan besar untuk energi Indonesia,” ucapnya.

Dari balik helm dan sepatu safety-nya, Andre menyimpan rasa bangga yang sederhana. Ia sadar pekerjaannya di balik sumur minyak itu tak hanya soal mencari minyak, tapi menjaga denyut energi negeri. “Apa yang kami lakukan di sini, di Prabumulih, bisa bantu lampu-lampu di rumah tetap menyala di seluruh Indonesia,” ujarnya dengan penuh semangat, diatas atap matahari sore yang mulai tenggelam di balik rig pengeboran.

Di sela-sela hiruk-pikuk mesin, Andre dan rekan-rekannya sering bercanda ringan. Namun di balik tawa itu tersimpan kesadaran baru, bahwa mereka bukan hanya buruh industri migas, tapi bagian dari garda depan ketahanan energi nasional. mereka tidak lagi hanya sekadar bekerja, tapi juga memegang peran penting ikut berkontribusi menyiapkan cadangan energi untuk masa bangsa.

BACA JUGA:Lawan Narkoba, Pemdes Talang Batu Gandeng Satreskoba Edukasi Warga

BACA JUGA:Lawan Narkoba, Pemdes Talang Batu Gandeng Satreskoba Edukasi Warga

Bagi Andre, perubahan di lapangan Prabumulih adalah simbol masa depan industri migas Indonesia. Lebih efisien, lebih aman, dan lebih berdaya manusia. mereka sudah merasakannya langsung, seolah tahu, energi untuk Indonesia esok hari sedang lahir dari tanah yang ia pijak hari ini.

Menjelang senja, cahaya kuning mentari memantul di menara rig Lapangan Benuang. Suara mesin perlahan berganti dengan lantunan adzan dari masjid dekat perkampungan. Di saat itulah, terasa betapa eratnya hubungan antara energi dan kehidupan umat manusia.

Energi bukan sekadar minyak dan gas yang diproduksi dari perut bumi. Ia adalah simbol semangat — semangat manusia yang bekerja untuk negeri, semangat daerah yang berkontribusi bagi bangsa, dan semangat Indonesia untuk berdiri mandiri di tengah arus perubahan global.

Kami ingin Prabumulih dikenal bukan hanya sebagai kota minyak, tapi sebagai kota inovasi energi, Inilah kontribusi kecil kami untuk Indonesia yang lebih mandiri,” ujar Djudjuwanto dengan bangga.

Inovasi yang lahir dari Prabumulih menunjukkan bahwa ketahanan energi nasional bukanlah mimpi besar yang mustahil. Ia tumbuh dari lapangan-lapangan migas yang terus berbenah, dari insan-insan yang berani berubah, dan dari daerah-daerah yang tak henti memberi energi untuk negeri.

Di tengah geliat industri hulu migas yang terus berinovasi, ada secercah harapan baru yang tumbuh dari tanah Prabumulih. Tidak hanya sumur-sumur minyak yang menghasilkan energi bagi negeri, tetapi juga semangat generasi muda yang kini mendapat kesempatan menimba ilmu berkat program Beasiswa Non Ikatan Dinas SKK Migas – PHR Zona 4, bekerja sama dengan Politeknik Akamigas Palembang. Program ini menjadi wujud nyata kontribusi sektor energi terhadap pembangunan manusia dan masa depan bangsa.

Bagi banyak keluarga di sekitar wilayah operasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4, pendidikan tinggi sering kali menjadi cita-cita yang terasa jauh. Biaya kuliah yang tidak sedikit membuat sebagian siswa berprestasi terpaksa menunda impian mereka. Namun kini, dinding keterbatasan itu mulai runtuh. Melalui program beasiswa ini, para pelajar dari daerah operasi migas, termasuk Prabumulih, mendapat peluang kuliah D3 gratis di bidang energi dan migas.

“Program ini bukan sekadar bantuan pendidikan, tapi Kami ingin melahirkan SDM unggul yang nantinya bisa ikut menjaga ketahanan energi nasional. Energi tidak hanya dihasilkan dari bumi, tetapi juga dari pikiran dan semangat anak muda kita, ujar Djudjuwanto, GM Pertamina EP Prabumulih Zona 4, saat ditemui di sela kegiatan sosial perusahaan.

Hingga kini, sudah 91 penerima beasiswa yang berasal dari wilayah kerja PHR Regional 1 Zona 4. Mereka tersebar dari berbagai kabupaten dan kota di Sumatera Selatan, termasuk Prabumulih, Muara Enim, dan Lahat. Menariknya, sebanyak 47 dari 61 alumni program ini telah berhasil bekerja di perusahaan-perusahaan pertambangan terkemuka. Sebuah bukti bahwa investasi pada pendidikan menghasilkan dampak yang nyata dan berkelanjutan.

Bagi Dinda Tri Amanda, salah satu penerima beasiswa asal Prabumulih, program ini seperti tiket menuju masa depan yang lebih cerah. Orang tua saya hanya buruh harian. Tidak pernah terpikir saya bisa kuliah di bidang migas,” tuturnya. Kini ia tengah menempuh semester akhir di Politeknik Akamigas Palembang dan bercita-cita menjadi insinyur eksplorasi minyak. “Saya ingin kembali ke daerah saya, bekerja di lapangan Prabumulih, dan berkontribusi untuk negeri.

Proses seleksi beasiswa dilakukan secara terbuka dan transparan oleh Politeknik Akamigas Palembang. Para pendaftar harus melalui serangkaian tahapan ketat, mulai dari seleksi administrasi, tes potensi akademik (TPA) dan psikotes, hingga wawancara dan tes kesehatan. Setelah dinyatakan lolos, mereka juga mengikuti sesi sosialisasi hak dan kewajiban sebelum menandatangani komitmen bersama.

Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan PHR dan SKK Migas dalam membangun sistem yang adil dan profesional. Tidak ada yang instan, semua melalui proses yang menilai kemampuan dan semangat calon mahasiswa. “Kami ingin melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki integritas dan karakter tangguh,” ujar M. Lutfi SM dari Pertamina EP Prabumulih Zona 4.

Program ini sekaligus menjadi bentuk nyata dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) point, terutama dalam aspek pendidikan berkualitas dan kerja layak. Dengan membuka akses pendidikan tinggi tanpa ikatan dinas, PHR memberi ruang bagi para pemuda daerah untuk tumbuh mandiri dan siap bersaing di industri energi global.

Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh penerima beasiswa. Bagi masyarakat sekitar, program ini menjadi simbol bahwa keberadaan industri migas tidak hanya soal eksploitasi sumber daya alam, tetapi juga tentang investasi jangka panjang pada sumber daya manusia. Di berbagai pelosok Prabumulih, cerita anak-anak muda yang lolos beasiswa ini menjadi inspirasi bagi adik-adik kelas mereka untuk terus belajar dan bermimpi tinggi.

“Saya berharap beasiswa seperti ini bisa terus berlanjut, siswa kitaada saja yang hampir berhenti sekolah karena biaya. namun sekarang dengan memiliki prestasi, biaya bukan lagi penghalang untuk dapat meraih prestas. Dari SMAN 2 saja sudah ada beberapa yang berhasil kuliah di Akamigas melalui beasiswa dari Pertamina,” kata Hj Eva Yusnita MPd, kepala SMAN 2 Prabumulih.

Melalui inisiatif seperti ini, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 menunjukkan bahwa ketahanan energi bukan hanya soal cadangan minyak dan gas, tapi juga tentang memastikan ada generasi penerus yang siap menjaga api energi nasional tetap menyala. Dari ruang kuliah di Palembang hingga lapangan migas di Prabumulih, semangat itu terus berpijar.

Dan mungkin, di antara para mahasiswa yang kini belajar di Politeknik Akamigas, ada calon insinyur, peneliti, atau pemimpin energi masa depan Indonesia. Mereka yang kelak akan melanjutkan estafet perjuangan dari bumi Prabumulih, untuk Indonesia.

Hulu migas adalah cermin dari semangat kemandirian bangsa. Aktivitas menggali kekayaan alam sendiri untuk memenuhi kebutuhan rakyat sendiri. Selama sektor ini dikelola dengan bijak, transparan, dan berpihak pada kelestarian lingkungan, maka hulu migas akan tetap menjadi pilar kokoh yang menopang ketahanan energi Indonesia di tengah arus perubahan global.

Dari Prabumulih, energi itu terus mengalir. Bukan hanya dalam bentuk minyak yang dipompa dari bumi, tapi dalam bentuk semangat untuk menjaga masa depan Indonesia. Sebuah bukti bahwa dari hulu migas, ketahanan energi negeri ini terus dijaga. Dari Prabumulih Indonesia menemukan kembali kekuatannya.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER