Pertamina EP Limau Field Ubah Limbah Batik Jadi Sumber Ekonomi Baru di Lubuk Raman
Pertamina EP Limau Field Ubah Limbah Batik Jadi Sumber Ekonomi Baru di Lubuk Raman--Foto: Prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Pertamina EP Limau Field kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengelolaan lingkungan berkelanjutan sekaligus peningkatan ekonomi masyarakat.
Melalui program pemberdayaan di Desa Lubuk Raman, Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, perusahaan menginisiasi pemanfaatan limbah batik menjadi produk yang lebih ramah lingkungan dan bernilai jual.
Program tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan akademisi dari Universitas Sriwijaya. Kelompok batik Boek Khaman menjadi sasaran utama pelatihan, yang mencakup pemrosesan limbah cair menjadi air baku serta pengolahan limbah padat menjadi cat tembok alami. Teknologi yang diterapkan dirancang sederhana, efektif, dan mudah diadopsi oleh masyarakat desa.
“Selama ini limbah batik belum ditangani dengan baik. Melalui program ini, kami ingin memberikan solusi yang tidak hanya mengurangi risiko lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” ujar Dr. Martha Aznury, M.Si., perwakilan akademisi Universitas Sriwijaya.
BACA JUGA:Pelebaran Jalan Padat Karya - Sindur Resmi Dimulai, Pemkot Prabumulih Kucurkan Rp12,8 Miliar
BACA JUGA:Insentif Guru Honorer Naik Rp100 Ribu Mulai 2026, Ini Penjelasan Mendikdasmen Abdul Mu’ti
Materi pelatihan meliputi tahapan koagulasi, flokulasi, sedimentasi, serta sistem pengolahan secara aerasi dan anaerobik.
Hasilnya, limbah cair yang sebelumnya terbuang kini dapat dimanfaatkan kembali, sementara limbah padat diolah menjadi cat yang memiliki nilai komersial.
Tidak hanya memberikan pelatihan, Pertamina EP Limau Field juga membangun Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan menghadirkan Rumah Kreatif Boek Khaman sebagai pusat edukasi serta produksi ramah lingkungan di wilayah tersebut.
“Awalnya, kami hanya fokus pada membatik dan kesulitan mengelola limbah. Sekarang kami bisa mengubah limbah itu menjadi sumber pendapatan baru,” tutur Etika Oktasari, Ketua Kelompok Batik Boek Khaman.
BACA JUGA:Kasus Vape Ilegal: Jonathan Frizzy Terbukti Bersalah, Dihukum 8 Bulan Penjara
BACA JUGA:Resmi dan Sah Secara Negara! 245 Pasangan Dapat Buku Nikah di Momen HUT Kota Prabumulih
Inisiatif ini menjadi bukti pendekatan beyond compliance yang diusung Pertamina EP Limau Field, di mana perusahaan tidak hanya memenuhi regulasi, namun turut mengambil langkah proaktif dalam peningkatan kualitas lingkungan dan kesejahteraan sosial.
“Melalui sinergi multipihak dan keterlibatan aktif masyarakat, kami ingin memastikan bahwa keberadaan perusahaan menghadirkan manfaat nyata dan berkelanjutan,” ungkap Iwan Ridwan Faizal, Manager Community Involvement & Development (CID) Regional 1.

