Waktu Puasa Arafah, Tata Cara Pelaksanaan, dan Keutamaan bagi Umat Islam yang Menjalankannya
--
KORANPRABUMULIHPOS.COM - Puasa Arafah adalah amalan penting yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak melaksanakan haji pada bulan Dzulhijjah. Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia tahun 2024 dan hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag) pada 7 Juni 2024, puasa Arafah jatuh pada hari Minggu, 16 Juni 2024.
Puasa Arafah dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah 1445 Hijriah. Sehari sebelumnya, pada 8 Dzulhijjah 1445 Hijriah, umat Muslim disarankan untuk menjalankan puasa Tarwiyah. Meskipun hukumnya sunnah, puasa Arafah memiliki banyak keutamaan dan ganjaran pahala bagi yang melaksanakannya.
Tata Cara Pelaksanaan Puasa Arafah
Pelaksanaan puasa Arafah tidak berbeda dengan puasa sunnah lainnya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Niat: Diawali dengan niat untuk melaksanakan puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah.
2. Sahur: Disunnahkan untuk makan sahur sebelum waktu fajar atau Subuh.
3. Menahan Diri: Sepanjang hari, tidak boleh makan, minum, dan melakukan perbuatan yang membatalkan puasa seperti berzina atau melakukan hubungan suami istri.
4. Berbuka: Waktu berbuka adalah setelah matahari terbenam atau setelah masuk waktu shalat Maghrib.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki banyak keutamaan yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Berikut beberapa di antaranya beserta haditsnya:
1. Menggugurkan Dosa Selama Satu Tahun
Allah SWT menjanjikan pengampunan dosa bagi yang menjalankan puasa di hari Arafah. Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa hari Arafah merupakan puasa yang aku harapkan dengan puasa tersebut Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa di tahun yang telah lewat dan dosa-dosa di tahun yang akan datang,” (HR. Tirmidzi).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: