Waktu Puasa Arafah, Tata Cara Pelaksanaan, dan Keutamaan bagi Umat Islam yang Menjalankannya
--
“Aku berharap kepada Allah supaya puasa di hari Arafah dapat menghapuskan dosa setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya,” (HR. Muslim).
2. Terkabulnya Doa
Pada saat puasa Arafah, umat Muslim disarankan untuk banyak berdoa. Allah SWT menjanjikan terkabulnya doa siapa saja yang berpuasa pada hari itu. Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baiknya doa adalah doa pada hari Arafah. Dan sebaik-baiknya yang kuucapkan, begitu pula diucapkan oleh para Nabi sebelumku adalah ucapan ‘Laa ilaha illallah wahdahulaa syarikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syain qadiir’. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata; tidak ada sekutu bagiNya. MilikNya segala kerajaan, segala pujian dan Allah yang menguasai segala sesuatu,” (HR. Tirmidzi).
3. Terbebas dari Siksa Api Neraka
Allah SWT juga menjanjikan umat Muslim yang melaksanakan puasa Arafah terbebas dari siksa api neraka. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada hari Arafah,” (HR. Muslim).
Waktu-Waktu Puasa Sunnah pada Bulan Dzulhijjah
Dikutip dari akun Instagram @hsi.abdullahroy, berikut adalah waktu-waktu puasa sunnah pada bulan Dzulhijjah:
- Puasa Sunnah 1-8 Dzulhijjah 1445H / 8-15 Juni 2024
- Puasa Arafah (bagi yang tidak haji) 9 Dzulhijjah / 16 Juni 2024
- Puasa Ayyamul Bidh: 14-16 Dzulhijjah 1445H / 21-23 Juni 2024
Hari-Hari yang Diharamkan untuk Puasa:
- 10 Dzulhijjah 1445H / 17 Juni 2024 (Idul Adha)
- 11-13 Dzulhijjah 1445H / 18-20 Juni 2024 (Hari Tasyrik)
Semoga informasi ini bermanfaat dan memotivasi umat Islam untuk menjalankan puasa Arafah dengan penuh kesungguhan. (*)