Susu Ikan Atasi Stunting dan Gizi Anak

Jumat 13 Sep 2024 - 17:41 WIB
Reporter : Ros
Editor : Ros Suhendra

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Ketua Komite Advokasi Percepatan Penurunan Stunting, Kesehatan Ibu dan Anak, serta SDG’s Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Agussalim Bukhari, mengungkapkan beberapa kelebihan susu ikan. 

Menurutnya, susu ikan memiliki keuntungan dari segi bahan baku yang lebih terjangkau dan kandungan gizinya yang tinggi.

Dalam pertemuan media virtual yang diadakan oleh PB IDI di Jakarta pada hari Jumat, Agussalim menjelaskan bahwa meskipun susu sapi dan susu ikan tidak identik, keduanya sama-sama merupakan sumber protein yang baik. Namun, harga susu sapi yang diimpor cenderung tinggi karena biaya perawatannya yang mahal.

"Sebaliknya, ikan lebih mudah diperoleh dari perairan lokal kita, sehingga biaya bahan bakunya lebih rendah," katanya.

BACA JUGA:Komitmen Terhadap Keselamatan Kerja; Pertamina Drilling Terima Penghargaan Zero Accident dari Kementerian

BACA JUGA:Paragon Gelar Rembug Stunting Bersama Multisektor

Ia juga menambahkan bahwa ikan kaya akan Omega 3, yang bermanfaat untuk kesehatan jantung serta perkembangan otak anak. Dengan teknik pengolahan modern, susu ikan dapat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan tidak berbau amis, sehingga cocok untuk anak-anak yang kurang menyukai ikan karena bau khasnya.

Menurut Agussalim, salah satu alasan memilih bentuk susu adalah karena makanan cair lebih mudah dikonsumsi, terutama bagi mereka yang kesulitan mengonsumsi makanan padat.

"Saya seorang ahli gizi klinik. Jika pasien mengalami kesulitan makan makanan padat, kita beralih ke makanan lunak. Jika masih kesulitan, kita bisa mengubahnya menjadi makanan sari atau cair, seperti susu," jelasnya.

Agussalim menekankan bahwa stunting tidak hanya disebabkan oleh kekurangan nutrisi tetapi juga faktor ekonomi. Oleh karena itu, solusi untuk mengatasi stunting, salah satu tantangan gizi di Indonesia, harus berkelanjutan dan memberdayakan masyarakat.

BACA JUGA:Sonos Move 2: Speaker Seukuran Kaleng Sprite dengan Harga Selangit, Worth It atau Tidak?

BACA JUGA:Isu Paspor Ganda Pemain Naturalisasi, Simak Penjelasan Arya Sinulingga!

Ia menilai bahwa pemanfaatan produk lokal seperti ikan bisa menjadi alternatif untuk meningkatkan gizi anak sambil memberdayakan masyarakat. Produk tersebut harus terjangkau, sehat, bergizi, dan aman.

 "Jika produk tersebut bisa diberikan secara gratis, tentu akan sangat bermanfaat, membantu mempercepat penurunan malnutrisi dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak seribu hari pertama kehidupan," tambahnya.(*)

Kategori :