*Tahun 2023, Peringkat 1 dalam Keberhasilan Pengobatan hingga 92 Persen
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - PEMERINTAH Kota (Pemkot) Prabumulih, Sumatera Selatan tak hanya fokus dalam penurunan inflasi, kemiskinan ekstrim, namun juga fokus terhadap kesehatan masyarakat.
Fokus tersebut tak hanya pada penanganan penurunan kasus stunting, namun juga fokus terhadap penanggulangan wabah penyakit Tuberculosis atau TBC.
Seperti diketahui, TBC adalah penyakit menular langsung dari manusia ke manusia yang disebabkan oleh bakteri Tuberkulosis.
Dari data dinas kesehatan, Kasus TBC selama 3 Tahun Terakhir di Kota Prabumulih dengan jumlah 1.169 kasus dengan penurunan Kasus TBC pada tahun 2022 sebanyak 579 kasus.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Gelar Pisah Sambut Kajari, Kapolres dan Ketua PA
BACA JUGA:PJ Wako Tanam Perdana Padi Gogo Tumpang Sisip di Lahan Sawit
Sementara tahun 2023 sebanyak 676 dan tercatat hingga tanggal 5 agustus tahun 2024 penurunan mencapai 448 kasus.
Penurunan kasus TBC di Kota Prabumulih mendapat peringkat ke 1 dengan angka Treatment Succes Rate (Keberhasilan Pengobatan) sebesar 92 persen di tahun 2023.
Nah, agar penyebaran kasus TBC bisa ditekan dan terus turun. Pemkot Prabumulih melalui Dinas kesehatan dan seluruh Puskesmas terus berperan aktif melakukan sejumlah upaya salah satunya dengan membentuk tim satgas TBC dan Polio.
"Tim ini terus kita ingatkan agar melakukan monitoring kepada masyarakat, tapi terkadang kendala di lapangan masyarakat masih enggan melapor," kata Penjabat (Pj) Walikota Prabumulih H Elman ST MM.
BACA JUGA:Komitmen Turunkan Angka Stunting, Pj Wako Monitoring - Serahkan Bantuan
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Pemkot Prabumulih Gelar Operasi Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah
Kendati demikian, petugas kesehatan dari intens melakukan deteksi ke lapangan secara menyeluruh sehingga tak ada yang terlewatkan. "Jangan sampai terabaikan, semua harus terdeteksi," tegasnya.