Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dr Hj Hesti Widyaningsih MM mengungkapkan, Pemerintah Daerah terus menjalankan
program penanggulangan Tuberkulosis (TB) dengan menerapkan kebijakan dan strategi yang telah ditetapkan.
Salah satunya pembentukan Satuan Tugas ATM (AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria) serta melakukan koordinasi lintas program, sektor, dan mitra terkait di tingkat kota.
BACA JUGA:Teknologi Canggih, Melayani Pasien BPJS: Klinik IHC Pertamina di Prabumulih Diresmikan
BACA JUGA:Alat Canggih, Biaya Lebih Murah : RSUD Prabumulih Miliki Poliklinik Jantung dan Pembuluh Darah
"Langkah penting lainnya adalah meningkatkan ketersediaan dan keterampilan tenaga kesehatan dalam penanggulangan TB, memantau dan memastikan kualitas pemeriksaan laboratorium yang mendukung diagnosis TB.
Serta melaksanakan monitoring dan evaluasi serta pelatihan teknis terkait penanggulangan TB. Selain itu, penting juga untuk memperkuat surveilans epidemiologi TB di tingkat kabupaten/kota," tuturnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, capaian penurunan kasus TBC sepanjang 2022 dan 2023 selain upaya dari Pemkot melalui dinas kesehatan, dan Puskesmas SE kota Prabumulih.
Juga peran dari komunitas peduli TBC MSS (Masyarakat Sehat Sriwijaya). "Dan alhamdulilah angka kesembuhan TBC di Sumsel berdasarkan data hasil umpan balik dari kementerian kesehatan RI untuk periode semester 1 Tahun 2023, di Kota Prabumulih Provinsi Sumatera Selatan mendapat peringkat ke 1 dengan angka Treatment Succes Rate (Keberhasilan Pengobatan) sebesar 92 persen," jelasnya.
BACA JUGA:Sweeping ke Sekolah - Rumah, Dinkes Prabumulih Pastikan Pemberian Pin Polio Tak Ada yang Terlewatkan
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pasar atau Puskesmas Mangga Besar Yuli Susanti SKm menuturkan pihaknya rutin melakukan investigasi kontak pasien TB.
"Untuk yang suspek TB itu kami lakukan pemeriksaan di rumah batuk yang ada ruangan khusus pengobatan TB d i Puskesmas Pasar," tukasnya.(Adv)