"Fenomena ini sebenarnya telah terjadi dari beberapa tahun yang lalu, satu-persatu sekolah-sekolah swasta baik tingkat SMP maupun SMA sederajat "berguguran" alias tutup karena minimnya atau bahkan tidak adanya peserta didik baru yang mendaftar ke sekolah swasta tersebut, kondisi ini sangat "menyedihkan dan miris sekali" ujar pria berkacamata ini.
"Untuk mengatasi hal tersebut kami meminta kepada Pj. Walikota Prabumulih dan Dinas instansi terkait lainnya untuk mengambil langkah-langkah. Setidaknya ada tiga langkah yang dinilai dapat menjadi solusi atas permasalahan ini.
Diantaranya adalah pertama Stop untuk mendirikan sekolah negeri lagi untuk di Kota Prabumulih, sudah cukup dengan 13 SMP Negeri, 8 SMA Negeri dan 3 SMK Negeri agar tidak memberikan dampak yang lebih buruk lagi kedepannya bagi sekolah-sekolah swasta.
Ke dua Pastikan seluruh sekolah-sekolah negeri menerima peserta didik baru saat PPDB tahun ini, sesuai dengan kuota yang tersedia atau rombel yg ditetapkan. Pj Walikota Prabumulih harus berani untuk menegur dan memberikan sanksi jika ada sekolah negeri yang melebihi dari kuota rombongan belajar (rombel) ditetapkan sesuai dengan aturan yang berlaku;
Dang yang terakhir, Pemerintah Kota Prabumulih harus memberikan dukungan dan bantuan secara maksimal baik untuk pembiayaan operasional, maupun bangunan fisik lainnya bagi sekolah-sekolah swasta agar dapat tumbuh dan hidup kembali sebagaimana seharusnya.(05)