Tahun 2025, PPDB Diganti dengan SPMB: Inovasi Pendidikan untuk Masa Depan

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Pemerintah, melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), resmi mengubah sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menjadi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang akan diterapkan pada tahun 2025.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan untuk meningkatkan layanan pendidikan bagi seluruh anak bangsa. "Kami mengganti sistem ini untuk memberikan layanan pendidikan yang lebih baik," ujar Abdul Mu'ti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis.

Menurutnya, perubahan ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan yang ada dalam sistem sebelumnya. Pada jenjang SMP, perubahan mencakup pembagian persentase penerimaan siswa melalui empat jalur, yaitu Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi.

Untuk jenjang SMA, sistem baru ini akan memperkenalkan penerimaan lintas kabupaten/kota dengan penetapan kuota di tingkat provinsi. "Untuk SD, sistem yang sudah ada akan tetap dipertahankan karena sudah berjalan dengan baik," katanya.

BACA JUGA:Sri Mulyani: Belanja Bansos Tak Terpengaruh Kebijakan Penghematan Anggaran

BACA JUGA:Tunjangan Profesi Guru 2025: Pemerintah Pusat Kelola Langsung, Pencairan Lebih Cepat!

Abdul Mu'ti juga menjelaskan bahwa perubahan dalam sistem penerimaan di jenjang SMP dilakukan berdasarkan kajian mendalam yang dilakukan sejak dimulainya sistem PPDB pada tahun 2017. Kemendikdasmen kini tengah berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait, termasuk Kementerian Dalam Negeri, karena SPMB akan melibatkan dukungan dari pemerintah daerah.

"Rancangan ini sudah kami sampaikan kepada Presiden, dan beliau setuju dengan substansi usulan kami," tuturnya.

Sebagai langkah selanjutnya, Kemendikdasmen akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri pada Jumat, 31 Januari, pukul 07.00 WIB untuk membahas dukungan dari pemerintah daerah agar pelaksanaan SPMB 2025 dapat berjalan dengan lancar.