Syahadat di Rutan Prabumulih, Kisah JM Temukan Kedamaian Batin di Balik Jeruji

Syahadat di Rutan Prabumulih: Perjalanan JM Menemukan Ketenangan Batin--Foto: Prabupos

PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPPS.COM - Seorang warga binaan Rutan Prabumulih berinisial JM (22) resmi memeluk agama Islam.

Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat berlangsung khidmat di masjid Rutan Kelas IIB Prabumulih, Kamis (20/11), dan disaksikan langsung oleh Kepala Kemenag Prabumulih HM Makki, Kepala Rutan Kelas IIB Prabumulih Sandy Wiguna, jajaran pegawai, serta para warga binaan lainnya.

Acara ini menjadi momen penting tidak hanya bagi JM, tetapi juga bagi warga binaan lain, sekaligus menunjukkan keberhasilan program pembinaan rohani Rutan Prabumulih dalam menanamkan nilai-nilai positif.

JM, yang menjalani hukuman atas kasus pencurian dengan pemberatan, menjelaskan bahwa keputusannya memeluk Islam tidak terjadi secara mendadak. Selama mengikuti pembinaan, ia melihat teman-temannya yang beragama Islam secara rutin mengaji, salat, dan mendalami ilmu agama, yang memberinya inspirasi.

BACA JUGA:Undercover Polisi Berhasil Ringkus Pengedar Sabu di Prabumulih

BACA JUGA:Bahas PBPU dan BP Pemda 2026, Pemkot Prabumulih Perkuat Sinergi Lintas Perangkat Daerah

“Melihat teman-teman rajin mengaji dan salat membuat hati saya terbuka. Saya merasa lebih tenang ketika berada di dekat mereka,” kata JM.

Napi yang divonis 1,8 tahun ini menambahkan bahwa kegiatan keagamaan di Rutan membuat pikirannya lebih damai dan mendorongnya untuk mempelajari Islam lebih mendalam. Sebelum memutuskan menjadi mualaf, JM mempelajari Islam melalui buku-buku dan Al-Qur’an di perpustakaan Rutan, termasuk terjemahan dan penjelasannya, untuk memahami makna setiap ayat.

“Setiap membaca Al-Qur’an, saya semakin yakin dan merasakan ketenangan yang sebelumnya belum pernah saya rasakan,” ujarnya.

Sebelumnya, JM menganut agama Kristen Protestan. Ia menyebut bahwa pencarian ketenangan batin yang dialaminya akhirnya membawanya pada keyakinan baru. Mantap dengan pilihannya, JM menyampaikan niatnya kepada salah satu petugas pembinaan. “Saya bilang ke Pak Sutris, ‘Pak, saya ingin menjadi mualaf, masuk Islam’,” kenangnya.

BACA JUGA:Kuota Haji Sumsel Dipangkas, Prabumulih Kena Imbas

BACA JUGA:Rutan Prabumulih Perluas Akses Bantuan Hukum Lewat Program Legal Clinic Collaboration

Setelah prosesi pengucapan dua kalimat syahadat dipandu petugas, JM mengaku merasakan perubahan signifikan dalam dirinya. Ia menyebut hatinya lebih tenang dan siap menjalankan salat serta kewajiban lain sebagai seorang muslim.

“Setelah syahadat, pikiran saya lebih damai. Saya siap belajar salat dan menjalankan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh,” tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER