Anggaran TKD Anjlok, OKI Fokus ke Infrastruktur dan Pengentasan Kemiskinan
Anggaran TKD Anjlok, OKI Fokus ke Infrastruktur dan Pengentasan Kemiskinan--Sumeks
KAYUAGUNG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Anggaran Transfer ke Daerah (TKD) untuk Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) pada tahun 2026 dipastikan mengalami penurunan signifikan hingga mencapai Rp245 miliar. Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten OKI harus melakukan berbagai langkah strategis agar pembangunan tetap berjalan optimal.
Bupati OKI, H. Munchendi Mahzareki, tidak tinggal diam. Ia langsung melakukan kunjungan kerja ke sejumlah kementerian dan lembaga pusat guna menyinkronkan kebijakan daerah dengan program nasional, serta memastikan dukungan pembangunan tetap mengalir.
“Tekanan fiskal ini membuat pemerintah daerah harus putar otak. Meski TKD turun, OKI tetap harus mendapat dukungan program strategis,” ujarnya, Jumat (7/11/2025).
Dalam upaya tersebut, Bupati Munchendi juga menyambangi Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) dan diterima langsung oleh Kepala BP Taskin, Budiman Sudjatmiko. Pertemuan membahas dukungan pendanaan untuk infrastruktur dasar, sanitasi dan air bersih, perbaikan rumah tidak layak huni, hingga penguatan ekonomi masyarakat.
BACA JUGA:GM Sumatera Ekspres Raih Penghargaan
BACA JUGA:Pertamina Bangkitkan Desa Pengabuan PALI Lewat Program PERMATA, Pendapatan Warga Naik 7 Kali Lipat
Salah satu fokus pembahasan ialah program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) yang digarap Kementerian Kelautan dan Perikanan dan menjadi bagian dari arahan Presiden Prabowo. OKI telah mengusulkan delapan desa di empat kecamatan sebagai calon lokasi program tersebut.
“Kami berharap BP Taskin mengawal usulan ini hingga terealisasi,” tegas Munchendi.
Sementara itu, Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko menuturkan bahwa lembaganya akan melakukan intervensi pada sembilan sektor strategis, yakni pangan, hunian, pengolahan, industri kreatif, kesehatan, digital, pendidikan, transportasi, dan energi terbarukan.
“Pendekatan ini untuk menggerakkan ekonomi masyarakat miskin secara langsung,” jelasnya.
BACA JUGA:Siswa SMPN 26 Palembang Ditemukan Meninggal di Parit Belakang Sekolah, Polisi Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:Maruli : TMMD 126 Muara Enim di Tutup, Manfaatnya Harus Tetap Berlanjut
Deputi BP Taskin, Dr. Zaidirina, turut memaparkan rencana induk (Rinduk) sebagai pedoman pelaksanaan program lintas kementerian di daerah. Ia menegaskan bahwa pola pemberdayaan pertanian menjadi salah satu prioritas.
Menurutnya, warga miskin akan diidentifikasi secara spesifik untuk menentukan bantuan yang sesuai. “Jika punya lahan, akan diberikan alat dan mesin pertanian. Kalau lahannya sempit, akan dibantu ternak ayam 50 ekor. Dua tahun cukup untuk keluar dari garis kemiskinan,” ungkapnya.

