Pertamina Bangkitkan Desa Pengabuan PALI Lewat Program PERMATA, Pendapatan Warga Naik 7 Kali Lipat
Pertamina Bangkitkan Desa Pengabuan PALI Lewat Program PERMATA, Pendapatan Warga Naik 7 Kali Lipat--Sumeks
PALI, KORANPRABUMULIHPOS.COM — Di tengah bentangan lahan gambut yang luas dan cuaca yang kian sulit diprediksi, masyarakat Desa Pengabuan, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, selama ini hidup dalam keterbatasan.
Namun, kini secercah harapan mulai menyala melalui kehadiran Program Pertanian Mandiri untuk Desa Tangguh (PERMATA) yang digagas oleh PT Pertamina EP (PEP) Adera Field bersama Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional 1 Zona 4.
Program ini lahir dari kebutuhan mendesak. Dari 1.366 kepala keluarga di Desa Pengabuan, tercatat sekitar 35,21% hidup di bawah garis kemiskinan.
Sebagian besar warga menggantungkan hidup dari sektor pertanian dengan penghasilan harian hanya berkisar antara Rp45.000 hingga Rp70.000. Kondisi ini diperparah oleh minimnya tingkat pendidikan dan cuaca ekstrem yang kerap menurunkan hasil panen.
BACA JUGA:Siswa SMPN 26 Palembang Ditemukan Meninggal di Parit Belakang Sekolah, Polisi Lakukan Penyelidikan
BACA JUGA:Maruli : TMMD 126 Muara Enim di Tutup, Manfaatnya Harus Tetap Berlanjut
Meski demikian, di balik tantangan tersebut tersimpan potensi besar: sumber daya alam yang melimpah, keterampilan dasar pengolahan hasil pertanian, serta semangat gotong royong masyarakat yang kuat.
Inilah yang menjadi landasan bagi Pertamina untuk menghadirkan Program PERMATA dengan pendekatan partisipatif dan berbasis kebutuhan warga menggunakan metode Logical Framework Analysis.
Fokus utama PERMATA adalah pengembangan pertanian padi yang adaptif terhadap perubahan iklim. Warga didorong menanam varietas unggul tahan iklim seperti Mentik Susu dan Ngaos.
Sementara itu, limbah jerami yang dahulu terbuang percuma kini diolah menjadi briket bahan bakar alternatif untuk Dry House, serta dijadikan pupuk organik dan Mikro Organisme Lokal (MOL).
BACA JUGA:Indra Bangsawan, Mantan Inspektur Daerah Prabumulih Duduki Kursi Kadisnaker Provinsi
BACA JUGA:Perpustakaan dan Kearsipan Ogan Ilir Gelar Lomba Resensi Buku Berbasis Koleksi Perpustakaan
“PERMATA bukan sekadar program CSR, tetapi telah berkembang menjadi gerakan pemberdayaan masyarakat yang menyentuh akar persoalan melalui pengetahuan, inovasi, dan kelembagaan,” ujar Iwan Ridwan Faizal, Manager CID PHR Regional 1 Sumatra.
Program ini juga membuka ruang besar bagi perempuan untuk berdaya. Melalui Kelompok Wanita Tani (KWT) Selaras Alam yang diketuai Herawati, para ibu rumah tangga kini menanam dan mengolah berbagai tanaman obat keluarga (TOGA) seperti jahe, kunyit, temulawak, dan kencur. Produk-produk herbal tersebut bahkan telah mengantongi izin NIB, PIRT, dan sertifikasi halal, serta mulai menembus pasar lokal.

