Program Padu Padan Pertamina, Warga Sungai Medang Sukses Ubah Sampah Jadi Berkah
Program Padu Padan Pertamina, Warga Sungai Medang Sukses Ubah Sampah Jadi Berkah--Foto: Prabupos
PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM– Gerakan warga Kelurahan Sungai Medang untuk mengelola sampah patut diapresiasi.
Dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, mereka sukses mengumpulkan dua ton sampah anorganik yang langsung disetorkan ke Pusat Daur Ulang (PDU) Kota Prabumulih.
Capaian tersebut menjadi bukti nyata keberhasilan Program Padu Padan (Pengolahan Sampah Mandiri dan Berkelanjutan) yang digagas oleh PT Pertamina EP Prabumulih Field melalui fungsi Community Involvement & Development (CID).
Program ini lahir dari semangat menciptakan kemandirian masyarakat dalam pengelolaan sampah terpadu berbasis ekonomi sirkular—sekaligus menekan volume sampah yang berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
BACA JUGA:APBN 2026: Anggaran BPJS Kesehatan Naik Rp20 Triliun, Menkeu Soroti Dugaan Kebocoran Dana
BACA JUGA:Resmi! Kemenag Bentuk Direktorat Jenderal Pesantren, Fokus Perkuat Peran Santri dan Dakwah
Dalam pelaksanaannya, tim CID Pertamina EP turut turun ke lapangan, mendampingi warga dalam proses pemilahan, penimbangan, hingga transaksi penjualan sampah ke kelompok binaan, yaitu PDU Kota Prabumulih.
Antusiasme masyarakat tampak dari partisipasi aktif para RT, RW, dan linmas di seluruh kelurahan. Berdasarkan data penimbangan, RW 7 menjadi pengumpul terbanyak dengan total 521 kilogram sampah, disusul RW 2 dan RW 4.
Lurah Sungai Medang, Dedi Amran, menyampaikan rasa bangganya atas peran serta warganya. Ia menyebut kegiatan ini sebagai langkah awal yang inspiratif bagi kelurahan lain di Kota Prabumulih.
“Program ini yang pertama di Sungai Medang bahkan di tingkat kota. Melihat semangat warga yang luar biasa, kami yakin kepedulian terhadap lingkungan bisa menghasilkan manfaat nyata, baik sosial maupun ekonomi,” ujarnya.
BACA JUGA:Ayo Ikuti! Acara “Berkat Bersama Entrasol” di Prabumulih, Wujud Semangat Berdikari dan Hidup Sehat
BACA JUGA:APBN 2026: Anggaran BPJS Kesehatan Naik Rp20 Triliun, Menkeu Soroti Dugaan Kebocoran Dana
Tak hanya menjaga kebersihan, kegiatan ini juga memberikan nilai tambah finansial bagi masyarakat. Dari hasil penjualan sampah, warga berhasil meraih pendapatan sekitar Rp5 juta, berasal dari penjualan plastik, kardus, logam, hingga botol kaca. Dana tersebut dikelola oleh masing-masing RW untuk mendukung kegiatan sosial dan lingkungan di wilayah mereka.
Salah satu warga RW 2, Asibbudin, merasakan langsung perubahan positif dari program ini.

