Dirumahkan, Nasib PHL Pemkot Prabumulih tak Lulus PPPK di Ujung Tanduk?

Dirumahkan, Nasib PHL Pemkot Prabumulih tak Lulus PPPK di Ujung Tanduk?--
Terkait kapan kebijakan perumahan itu diberlakukan, H Arlan menyebutkan bahwa hal tersebut masih menunggu koordinasi lebih lanjut dari Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
“Itu BKPSDM yang tahu kapan tepatnya, mungkin bulan-bulan ini atau bulan depan,” sambungnya.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Pemkot tidak akan lepas tangan. Pendataan ulang akan segera dilakukan terhadap para tenaga honorer yang terdampak, guna mengantisipasi apabila pemerintah pusat kembali membuka formasi PPPK.
“Kita akan lakukan pendataan. Kalau nanti ada formasi PPPK dari pusat, maka yang dirumahkan ini akan kita prioritaskan. Itu sudah jadi komitmen kami bersama ketua DPRD dan wawako,” tegasnya lagi.
DPRD Berjanji Turun Tangan, Akan Panggil BKPSDM
BACA JUGA:PHL Gelar Aksi, Tolak Penundaan Pengangkatan CASN: Wako Prabumulih Cak Arlan Akan Perjuangkan
Menyikapi desakan yang kian memuncak, Ketua DPRD Kota Prabumulih, H Deni Victoria SH MSi, menyatakan bahwa lembaganya tidak tinggal diam. DPRD akan memanggil BKPSDM untuk membahas langkah lanjutan terkait nasib para PHL.
“Minggu depan kita akan undang BKPSDM, kita akan bahas bersama. Jika perlu, kita bersama BKPSDM akan ke kementerian untuk memperjuangkan nasib para PHL ini,” ujarnya dengan nada serius.
Namun, kabar mengenai pemutusan kontrak tetap menimbulkan kekecewaan mendalam bagi para tenaga honorer. Bagi mereka, kabar ini seperti mimpi buruk di tengah pengabdian panjang yang telah mereka berikan untuk pelayanan publik di Prabumulih.
“Kami kecewa mendengar akan dirumahkan. Kami ke sini mengadu untuk diperjuangkan, malahan mendengarkan pernyataan seperti itu. Jelas kami kecewa,” ungkap salah seorang PHL R2 yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.
BACA JUGA:PHL Pemkot Prabumulih Tolak Penundaan Pengangkatan CASN PPPK 2024, Bakal Gelar Aksi?
BACA JUGA:Pengangkatan PPPK Ditunda, PHL Prabumulih Hanya Pasrah tapi Hati Kecewa
PHL lainnya yang sudah mengabdi lebih dari 15 tahun pun angkat suara, menegaskan bahwa perjuangan mereka belum berakhir. Ia dan rekan-rekannya akan terus memperjuangkan hak mereka, karena inilah satu-satunya harapan yang tersisa.
“Kami masih nak berjuang, Pak. Kami ini sudah lama mengabdi, belasan bahkan puluhan tahun. Kami ini dak biso lagi nyari gawe lain, kami nih lah tuo, galo inilah harapan kami,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.(*)