Mulai 2026, Google Akan Tandai Aplikasi yang Diam-Diam Kuras Baterai HP
Mulai 2026, Google Akan Tandai Aplikasi yang Diam-Diam Kuras Baterai HP--
KORANPRABUMULIHPOS.COM -- Google kini tak hanya fokus memberantas aplikasi berbahaya di Play Store, tetapi juga menargetkan aplikasi yang boros daya. Perusahaan raksasa teknologi itu memperkenalkan kebijakan baru yang dirancang untuk mengidentifikasi dan menindak aplikasi yang menguras baterai ponsel secara berlebihan.
Kebijakan ini merupakan bagian dari pembaruan persyaratan teknis bagi pengembang Android. Salah satu uji performa baru yang diperkenalkan berfokus pada fenomena yang disebut “wake locks” kondisi ketika ponsel gagal memasuki mode tidur sepenuhnya karena ada aplikasi yang terus menjalankan proses di latar belakang meski layar mati.
Menurut Google, wake locks adalah salah satu penyebab utama baterai cepat habis, terutama pada ponsel yang dipenuhi aplikasi dengan aktivitas tersembunyi. Untuk itu, Google kini menetapkan batas maksimal durasi aktivitas latar belakang.
Aplikasi akan dikategorikan sebagai boros baterai bila menyebabkan perangkat tetap aktif lebih dari dua jam total dalam 24 jam terakhir.
Namun, ada pengecualian untuk aplikasi yang memang membutuhkan aktivitas latar belakang secara wajar, seperti pemutar musik, layanan pesan, atau aplikasi pengiriman data real-time.
Bagi pengembang yang tak segera memperbaiki masalah konsumsi daya, Google akan memberikan label peringatan khusus di halaman aplikasi Play Store. Label ini akan memberi tahu pengguna bahwa aplikasi tersebut berpotensi membuat baterai ponsel cepat habis karena aktivitas latar belakang yang berlebihan.
Selain itu, dalam kasus yang lebih serius, Google dapat menurunkan visibilitas aplikasi di hasil pencarian dan rekomendasi Play Store, membuat aplikasi tersebut sulit ditemukan oleh pengguna baru.
Kebijakan ini mulai diberlakukan secara resmi pada 1 Maret 2026, seperti dilaporkan Engadget (12/11/2025).
Google menyebut aturan ini dibuat untuk mendorong developer menciptakan aplikasi yang lebih efisien dan transparan terhadap pengguna. Langkah ini juga diharapkan bisa membantu pengguna menjaga daya tahan baterai ponsel tanpa harus menonaktifkan aplikasi penting.
Tak hanya berlaku untuk ponsel Android, kebijakan ini juga akan diterapkan pada perangkat wearable seperti smartwatch.
Untuk perangkat tersebut, aplikasi dianggap boros baterai jika menghabiskan lebih dari 4,44% daya per jam selama sesi aktif.
Dengan kebijakan ini, Google berharap dapat menciptakan ekosistem Android yang lebih ramah baterai dan memberi pengguna kendali lebih besar terhadap performa perangkat mereka. (*)

