Program 100 Hari Kerja Arlan - Franky: Penggarapan Lahan Gratis Dimulai, Komitmen Dukung Ketahanan Pangan

PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Satu persatu, janji politik Walikota Prabumulih H Arlan dan Wakil Walikota Franky Nasril SKom MM atau LAKY mulai terealisasi.

Salah satu program yang mulai direalisasikan kurang dari 100 hari kerja pasca dilantiknya Arlan - Franky tersebut yakni, penggarapan lahan secara gratis serta pembagian bibit secara gratis.

Jumat 11 April 2025, menjadi hari perdana peresmian program pembukaan lahan perkebunan tanpa biaya serta penyaluran bibit kelapa sawit dan karet kepada masyarakat di tiga desa.

Adapun tiga desa tersebut yakni Tanjung Menang Kecamatan Prabumulih Selatan, Talang Batu Kecamatan RKT, dan Pangkul Kecamatan Cambai 

BACA JUGA:Warga Ngeluh Harga LPG 3 KG Melambung, Wako Prabumulih Cak Arlan Usul Kelurahan jadi Agen

BACA JUGA:Perdana Ngantor Cak Arlan Pimpin Apel, Langsung Halal Bihalal Bersama Pegawai Pemkot Prabumulih

Dalam sambutannya, H. Arlan menyampaikan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk membantu meningkatkan taraf ekonomi warga. “Ketika ekonomi rakyat tumbuh, maka kesejahteraan juga akan tercapai,” ujarnya pada Jumat 11 April 2025.

Pria yang dikenal dengan sapaan Cak Arlan ini menyoroti berkurangnya lahan pertanian akibat larangan pembakaran lahan. Oleh karena itu, pemerintah mengambil langkah dengan menyediakan bantuan pembukaan lahan serta bibit secara gratis.

Selain bibit sawit dan karet, Pemkot Prabumulih juga menyalurkan bantuan bibit jagung sebagai bagian dari dukungan terhadap ketahanan pangan nasional. Cak Arlan juga mengajak warga untuk mempertimbangkan menanam sawit karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan karet. 

“Mari tanam sawit karena hasilnya lebih besar. Semoga kesejahteraan masyarakat terus meningkat,” harapnya.

BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Terapkan One Gate System: Inovasi Arlan - Franky untuk Keamanan dan Kenyamanan Tamu

BACA JUGA:Wako Prabumulih Cak Arlan Wacanakan Mall Pelayanan Publik, Kantor Dinas Pendidikan Bakal Pindah?

Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Menang, Asmedi C Adam SH MH, menyambut baik program ini. Ia menyebutkan bahwa masyarakat sangat antusias, dengan lebih dari 100 orang mendaftar. 

Namun, karena keterbatasan dana, hanya 30-35 orang yang dapat difasilitasi. Asmedi menjelaskan bahwa sejak 1987 lahan di wilayahnya sudah lama tidak digarap, sehingga program ini menjadi angin segar bagi warga.