Siswi SMP di Palembang Alami Luka pada Bibir, Diduga Jadi Korban Perundungan di Sekolah

Siswi SMP di Palembang Alami Luka pada Bibir, Diduga Jadi Korban Perundungan di Sekolah--Ilustrasi

PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Sebuah video yang beredar luas di media sosial membuat publik geram. Rekaman itu menampilkan seorang siswi SMP dari salah satu sekolah negeri di Kota Palembang dengan kondisi bibir bengkak dan pecah, diduga akibat tindakan perundungan yang terjadi di lingkungan sekolah pada Jumat, 24 Oktober 2025.

Dalam video berdurasi singkat tersebut, suasana kantin tampak ricuh. Sejumlah siswa dan beberapa guru terlihat berusaha melerai perkelahian yang terjadi di antara para pelajar. Insiden itu disebut bermula dari persoalan sepele, yakni senggolan bahu antar siswa yang kemudian memicu aksi saling pukul.

Tidak lama setelah kejadian, pihak sekolah bersama perwakilan wali murid langsung menggelar pertemuan untuk menengahi pertikaian tersebut. Belakangan diketahui, peristiwa itu terjadi di SMP Negeri 31 Palembang yang berlokasi di kawasan Jalan Demak, Kelurahan Tuan Kentang, Kecamatan Jakabaring.

Menindaklanjuti maraknya pemberitaan, Dinas Pendidikan Kota Palembang turun ke lapangan guna memastikan fakta di balik insiden tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Palembang, Affan Prapanca, membenarkan adanya keributan yang melibatkan siswa di sekolah tersebut.

BACA JUGA:400 PPPK Kemenag Sumsel Diminta Tingkatkan Kinerja

BACA JUGA:Waspada! BMKG Prediksi Cuaca Panas di Sumsel Masih Berlanjut hingga Akhir Oktober

“Kejadian itu berlangsung pekan lalu. Ada anak yang terlibat perkelahian dan pihak sekolah sudah menyelesaikannya melalui proses mediasi,” kata Affan, Jumat (24/10/2025).

Affan memastikan kondisi sekolah kini telah kembali normal dan aman. Meski begitu, pihaknya tetap melakukan pengawasan ketat untuk menjamin kenyamanan seluruh pelajar.

“Situasi sudah kondusif, tapi kami tetap monitoring. Laporan juga sudah kami sampaikan ke Kepala Bidang SMP,” tegasnya.

Ia menambahkan, Disdik Palembang tidak hanya fokus menyelesaikan kasus yang terjadi, tetapi juga memperkuat langkah pencegahan agar perundungan tidak kembali terulang. Bentuk pencegahan dilakukan melalui peningkatan kolaborasi antara guru dan orang tua untuk mengawasi perkembangan karakter peserta didik, baik di lingkungan sekolah maupun di rumah.

BACA JUGA:Polres Banyuasin Bongkar Puluhan Kasus Narkoba dan Pencurian, Puluhan Tersangka Diamankan

BACA JUGA:Brigjen TNI Ade Rony Wijaya Apresiasi Progres TMMD di Muara Enim, Pembangunan Berkelanjutan Jadi Fokus

“Kunci pencegahan kenakalan remaja adalah komunikasi dan kerja sama yang baik antara pendidik dan orang tua. Semua harus ikut mengawasi perkembangan anak-anak,” ujarnya menekankan.

Affan juga menyebut bahwa kedua belah pihak yang berselisih telah saling memaafkan. Ia berharap kejadian ini menjadi pengingat penting bahwa sekolah harus tetap menjadi ruang aman bagi tumbuh kembang anak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER