Dua Hewan Purba Ini Dipercaya Sebagai Makhluk Pertama di Bumi, Hasilnya Mengejutkan!

Ilustrasi Planet Bumi. Foto: Getty Images--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Saat ini, Bumi menjadi rumah bagi berbagai jenis hewan, mulai dari yang hampir tak terlihat seperti tardigrada hingga paus biru yang mencapai panjang 25 meter. Namun, pertanyaan tentang hewan pertama yang pernah ada di planet ini masih menjadi perdebatan di kalangan ilmuwan. Berbagai penelitian yang menggunakan data evolusi kromosom dan fosil purba telah menghasilkan dua kandidat utama untuk hewan pertama di Bumi, yaitu spons dan ubur-ubur sisir.

Ledakan Kehidupan di Era Kambrium

Beberapa bukti terbaik tentang hewan purba berasal dari fosil-fosil dari periode Kambrium, yang dimulai sekitar 541 juta tahun yang lalu. Selama periode ini, terjadi lonjakan spesies baru yang dikenal sebagai ledakan Kambrium, di mana dalam waktu sekitar 10 juta tahun, ratusan ribu spesies hewan muncul tiba-tiba. Hampir semua bentuk tubuh hewan yang ada saat ini berevolusi selama ledakan ini, termasuk artropoda awal, moluska, dan chordata yang kemudian berkembang menjadi vertebrata.

Fosil-fosil dari formasi batuan Burgess Shale di British Columbia memberikan gambaran tentang rupa hewan-hewan purba tersebut. Namun, hewan-hewan ini tidak muncul begitu saja. Pada 1950-an, fosil yang ditemukan sebelumnya diidentifikasi sebagai sisa-sisa hewan dari periode Ediacaran, yang berlangsung dari sekitar 635 juta tahun lalu hingga awal Kambrium 541 juta tahun lalu.

BACA JUGA:Bumi Tengah Menghadapi Krisis Iklim, Bagaimana Respons Indonesia?

Berbeda dengan fosil Kambrium yang menunjukkan hewan dengan kerangka luar keras, hewan dari periode Ediacaran sebagian besar bertubuh lunak, seperti cnidaria yang meliputi ubur-ubur dan anemon laut, serta mungkin spons. Karena jaringan lunak lebih mudah terdegradasi daripada tulang atau kerangka luar, fosil hewan Ediacaran sangat sedikit dan sulit diurai. Salah satu fosil yang terkenal dari periode ini adalah Dickinsonia, hewan mirip cacing yang tampak seperti piring besar dengan ruas-ruas yang memancar dari tengah.

Di Balik Ketidakpastian

Elizabeth Turner, ahli paleobiologi dari Laurentian University di Ontario, menyatakan bahwa fosil dari masa sebelum Ediacaran sangat jarang dan sulit diidentifikasi. Dalam makalah yang diterbitkan pada tahun 2021 di jurnal Nature, Turner mengajukan bahwa spesimen fosil yang ia temukan mungkin adalah spons berumur 890 juta tahun, yang bisa jadi merupakan hewan tertua yang diketahui. Namun, hipotesis ini masih diperdebatkan.

Teori Ubur-ubur Sisir sebagai Hewan Pertama

BACA JUGA:Penemuan Arkeologi dan Biologis Mengungkap Kapan Manusia Mulai Memasak

Selain bukti fosil, ada metode baru yang menggunakan jam molekuler untuk melacak asal usul hewan. Dengan asumsi bahwa gen bermutasi pada kecepatan konstan dari waktu ke waktu, para ilmuwan menganalisis genom hewan modern dan melacaknya kembali ke asalnya. Sebuah studi pada tahun 2023 yang menganalisis data kromosom dari ubur-ubur sisir (ctenophora) menyimpulkan bahwa mereka mungkin hewan pertama yang muncul sekitar 600 hingga 700 juta tahun yang lalu.

Namun, Nick Butterfield, ahli paleogeobiologi dari Universitas Cambridge, meragukan kedua teori ini. Ia berpendapat bahwa jika hewan sudah ada 890 juta tahun lalu, kita seharusnya melihat jejak biomineralisasi, yaitu proses di mana molekul organik hewan menyebabkan mineral di sekitarnya mengkristal. Padahal, biomineralisasi tertua yang diketahui baru terjadi 750 juta tahun yang lalu. Butterfield juga skeptis terhadap bukti dari jam molekuler yang mendukung ubur-ubur sisir sebagai hewan pertama.

Meski begitu, jika nenek moyang ubur-ubur sisir memang adalah hewan pertama, Butterfield meragukan bahwa mereka memiliki penampilan yang sama dengan ubur-ubur sisir modern, yang memiliki struktur kompleks seperti sistem otot dan saraf yang tidak dimiliki oleh hewan dasar seperti spons. "Cara paling sederhana untuk menjadi hewan adalah menjadi penyaring seperti spons," ujarnya.

Turner juga menambahkan bahwa hewan paling awal mungkin tidak akan memenangkan kontes kecantikan apa pun. "Hewan itu kemungkinan besar tampak seperti lendir mikroskopis," katanya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER