Tiongkok Cina Keruk Harta Karun Dipenuhi Emas Murni di Solok Selatan Provinsi Sumbar, Sebulan Angkut 30 Kg?

Negara Tiongkok Cina dikabarkan mengeruk harta karun dipenuhi emas murni yang diperkirakan sebulannya menghasilkan 30 Kg emas, di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar)----

KORANPRABUMULIHPOS - Negara Tiongkok Cina dikabarkan mengeruk harta karun dipenuhi emas murni yang diperkirakan sebulannya menghasilkan 30 Kg emas, di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).

Harta karun yang dipenuhi emas murni di Solok Selatan, Provinsi Sumbar, konon sedang diincar warga lokal bahkan, Negara Tiongkok Cina.

BACA JUGA:Hari Ini Puncak Arus Balik Lebaran Idulfitri 1445 H, Diprediksi 27.628 Kendaraan Melintas Ruas Tol Terpeka

Dilansir dari berbagai sumber, harta karun dipenuhi emas murni itu tepatnya berada di tambang emas Jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Provisi Sumbar.

Diketahui, tambang emas ini masuk konsesi PT Andalas Merapi Timber (AMT), perusahaan pemegang izin hak pengusahaan hutan (HPH) yang masih aktif sampai 2020.

BACA JUGA:Kernet Bus Asal Sumbar Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bus di Jambi

Kendati demikian, perusahaan tersebut sudah terhenti sejak 2012. Luas izin 28.840 hektar masuk kelompok hutan Batang Hari Hulu hingga Batang Sangir.

Berbagai metode dipakai untuk mencari harta karun dipenuhi emas murni di Solok Selatan, Provinsi Sumbar.

Mulai manjahe (mendulang), mendompeng (mesin PK), pakai kapal dan alat berat. Bahkan, enambang tak hanya dari lokal melainkan dari Negara Tiongkok Cina.

BACA JUGA:Ketahuan Curi Hp Orang Lagi Beli Pulsa, Pria Mengaku Asal Tanjung Rancing OKI Diamuk Massa

Emas biasa dia jual di toko-toko sekitar Simpang Jujutan atau di Pasar Padang Aro Solok Selatan, Provinsi Sumbar.

Tak hanya itu, harga yang dijual berkisar Rp1juta-Rp1,2 juta. Namun, harga tersebut tergantung harga emas pasaran.

Kadar emas dimiliki masing-masing wilayah juga berbeda. Kendati, Emas paling mahal di Sungai Batanghari. Sedangkan, di Bangko dan Pamong harga lebih murah.

Untuk sekali periode menambang, menghabiskan satu sampai tiga bulan, para pekerja bisa membawa upah sekitar Rp40 juta.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER