Ketika Seragam Loreng Menyentuh Hati Rakyat, TNI Buktikan Pengabdian Melalui TMMD di Bumi Serasan Sekundang

Reporter: Eka |

Editor: Eka Patriani |

Minggu , 02 Nov 2025 - 20:41

Bukti dokumen TMMD yang sudah ditandatangani oleh Komandan Kodim 0404/ Muara enim dan Wakil Bupati Muara enim. --

Dari sosok yang dulu ditakuti, kini TNI hadir membawa harapan, membangun rumah, membuka jalan, dan menyalakan cahaya di desa-desa terpencil. Lewat TMMD, prajurit TNI turun ke pelosok bukan dengan senjata, tapi dengan cangkul dan kasih sayang untuk rakyatnya. TMMD ke-126 di Muara Enim, menjadi bukti bahwa kekuatan TNI bukan hanya di medan tempur, tapi juga di medan kemanusiaan.

MUARA ENIM, EKA PATRIANI - Pagi itu, kabut tipis masih menyelimuti perkebunan di Desa Harapan Jaya, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim Sumattera Selatan. Aroma tanah basah tercium seiring suara mesin molen yang berputar pelan. Beberapa prajurit TNI berbaur dengan warga, memanggul semen dan kayu, sesekali bercanda di sela keringat yang menetes. Di kejauhan, anak-anak kecil melambaikan tangan, seolah menyapa masa depan yang sedang dibangun di depan mata mereka.

Inilah wajah nyata pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-126 Kodim 0404/Muara Enim, program lintas lembaga yang menjelma mewujudkan harapan di Bumi Serasan Sekundang. Tak hanya soal pembangunan fisik, TMMD kali ini menjadi bukti betapa gotong royong masih hidup dan napas kolaborasi tetap mengalir di tengah masyarakat.

Seragam loreng yang dulu identic dengan peperangan, tak lagi menakutkan. Kini puluhan abdi negara in membuktikan diri bahwa mereka bukan hanya memiliki kekuatan di medan pertempuran namun juga di medan kemanusiaan

TMMD ke-126 secara resmi dibuka pada 8 Oktober 2025. Kodim 0404/Muara Enim menjadi penggerak utama dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Muara Enim, PLN, dan berbagai pihak lain. Sasarannya tidak main-main dalam kesempatan ini, anggota TNI membuka akses jalan Desa, membuka harapan baru untu perekonomian masyarakat.

Membangun rumah layak huni untuk warga yang membutuhkan, Mewujudkan Sustainable Development goals (SDGs) point satu dan juga membuat sumur bor untkk memenuhi kebutuhan air bersih warga Desam, hingga menghadirkan listrik gratis untuk warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan dan kegelapan.

Dandim 0404/Muara Enim, Letkol Czi Tri Budi Wijaya, S.H., menegaskan bahwa TMMD bukan hanya kegiatan rutin tahunan, melainkan bentuk nyata pengabdian TNI kepada rakyat. “TMMD bukan sekadar program membangun jalan atau rumah. Ini tentang menghadirkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat, membangun kepercayaan bahwa negara hadir untuk semua,” ujar Tri Budi Wijaya saat dibincangi awak media.

Menurutnya, pembangunan yang dilakukan lewat TMMD memiliki nilai ganda. Selain membuka Desa yang terisolir, juga menumbuhkan partisipasi warga dalam menjaga dan merawat hasil pembangunan yang telah dimulai. “Kami tidak ingin masyarakat hanya jadi penonton. Mereka harus ikut terlibat. Karena ketika mereka ikut membangun, mereka juga akan ikut menjaga,” tambahnya.

Salah satu kekuatan TMMD kali ini terletak pada kolaborasi antarlembaga. Kodim 0404 menggandeng PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Selatan, Jambi, dan Bengkulu (UID S2JB) dalam program elektrifikasi. Hasilnya, puluhan rumah warga di Desa Harapan Jaya kini mendapatkan sambungan listrik gratis berdaya 900 VA.

Sebelum program ini berjalan, masih banyak rumah di pedalaman Muara Enim yang gelap saat malam tiba, khususnya di tiga Desa lokasi TMMD yaitu Harapan jaya, Saka Jaya dan Muara harapan. Hanya lampu minyak kecil menjadi penerang. Kini, cahaya lampu listrik hadir bukan sekadar memberi terang, tapi juga menyalakan harapan.

ketika seragam loreng menyentuh hati rakyat, tni buktikan pengabdian melalui tmmd di bumi serasan sekundang                            dari sosok yang dulu ditakuti, kini tni hadir membawa harapan, membangun rumah, membuka jalan, dan menyalakan cahaya di desa-desa terpencil. lewat tmmd, prajurit tni turun ke pelosok bukan dengan senjata, tapi dengan cangkul dan kasih sayang untuk rakyatnya. tmmd ke-126 di muara enim, menjadi bukti bahwa kekuatan tni bukan hanya di medan tempur, tapi juga di medan kemanusiaan.
muara enim, eka patriani - pagi itu, kabut tipis masih menyelimuti perkebunan di desa harapan jaya, kecamatan muara enim, kabupaten muara enim sumattera selatan. aroma tanah basah tercium seiring suara mesin molen yang berputar pelan. beberapa prajurit tni berbaur dengan warga, memanggul semen dan kayu, sesekali bercanda di sela keringat yang menetes. di kejauhan, anak-anak kecil melambaikan tangan, seolah menyapa masa depan yang sedang dibangun di depan mata mereka.
inilah wajah nyata pelaksanaan tni manunggal membangun desa (tmmd) ke-126 kodim 0404/muara enim, program lintas lembaga yang menjelma mewujudkan harapan di bumi serasan sekundang. tak hanya soal pembangunan fisik, tmmd kali ini menjadi bukti betapa gotong royong masih hidup dan napas kolaborasi tetap mengalir di tengah masyarakat.
seragam loreng yang dulu identic dengan peperangan, tak lagi menakutkan. kini puluhan abdi negara in membuktikan diri bahwa mereka bukan hanya memiliki kekuatan di medan pertempuran namun juga di medan kemanusiaan
tmmd ke-126 secara resmi dibuka pada 8 oktober 2025. kodim 0404/muara enim menjadi penggerak utama dengan menggandeng pemerintah kabupaten muara enim, pln, dan berbagai pihak lain. sasarannya tidak main-main dalam kesempatan ini, anggota tni membuka akses jalan desa, membuka harapan baru untu perekonomian masyarakat.
baca juga:tmmd ke-126 kodim 0404/muara enim satukan tni dan masyarakat, sinergi tanpa batas raih kesejahteraan bersama 
baca juga:brigjen tni ade rony wijaya apresiasi progres tmmd di muara enim, pembangunan berkelanjutan jadi fokus
membangun rumah layak huni untuk warga yang membutuhkan, mewujudkan sustainable development goals (sdgs) point satu dan juga membuat sumur bor untkk memenuhi kebutuhan air bersih warga desam, hingga menghadirkan listrik gratis untuk warga yang selama ini hidup dalam keterbatasan dan kegelapan.

dandim 0404/muara enim, letkol czi tri budi wijaya, s.h., menegaskan bahwa tmmd bukan hanya kegiatan rutin tahunan, melainkan bentuk nyata pengabdian tni kepada rakyat. “tmmd bukan sekadar program membangun jalan atau rumah. ini tentang menghadirkan kembali semangat gotong royong di tengah masyarakat, membangun kepercayaan bahwa negara hadir untuk semua,” ujar tri budi wijaya saat dibincangi awak media.
menurutnya, pembangunan yang dilakukan lewat tmmd memiliki nilai ganda. selain membuka desa yang terisolir, juga menumbuhkan partisipasi warga dalam menjaga dan merawat hasil pembangunan yang telah dimulai. “kami tidak ingin masyarakat hanya jadi penonton. mereka harus ikut terlibat. karena ketika mereka ikut membangun, mereka juga akan ikut menjaga,” tambahnya.
salah satu kekuatan tmmd kali ini terletak pada kolaborasi antarlembaga. kodim 0404 menggandeng pln unit induk distribusi sumatera selatan, jambi, dan bengkulu (uid s2jb) dalam program elektrifikasi. hasilnya, puluhan rumah warga di desa harapan jaya kini mendapatkan sambungan listrik gratis berdaya 900 va.
sebelum program ini berjalan, masih banyak rumah di pedalaman muara enim yang gelap saat malam tiba, khususnya di tiga desa lokasi tmmd yaitu harapan jaya, saka jaya dan muara harapan. hanya lampu minyak kecil menjadi penerang. kini, cahaya lampu listrik hadir bukan sekadar memberi terang, tapi juga menyalakan harapan.
baca juga:tim sunyi senyap polsek barat bekuk pencuri besi di prabumulih, 3 masih buron
baca juga:kemenag gelar tka di 9.636 madrasah dan pesantren, langkah baru transformasi pendidikan islam
kepala pln up3 lahat yang ikut hadir dalam kegiatan penyerahan bantuan menyebut, kerja sama ini adalah bentuk nyata sinergi antara bumn dan tni untuk kesejahteraan masyarakat. “kami ingin masyarakat tidak hanya punya rumah layak, tapi juga punya akses energi yang memadai. karena listrik itu kebutuhan dasar untuk pendidikan, ekonomi, dan kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.

sinergi ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah kabupaten muara enim. wakil bupati muara enim, ir h sumarni msi mewakili bupati muara enim, h edison sh mh ini menilai bahwa tmmd adalah potret nyata pembangunan kolaboratif di daerah. menurut wanita ini, pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. karena itu sinergi dengan tni dan pihak lain adalah kunci mempercepat pemerataan pembangunan.
“kami bangga, karena tmmd ini benar-benar menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. jalan yang dulunya rusak parah bahkan nyaris tidak bisa dilalui, kini bisa dilalui kendaraan. rumah-rumah yang tak layak sudah diperbaiki. listrik sudah masuk. semua ini berkat kerja bersama,” ujar sumarni dengan bangga, usai meninjau kegiatan tmmd.
 menurut sumarni, keberhasilan tmmd ke-126 tidak hanya diukur dari panjang jalan yang dibuka atau jumlah rumah yang dibangun, tapi dari rasa percaya diri masyarakat yang kini tumbuh. “masyarakat sekarang tidak lagi menunggu, tapi ikut berbuat. ini perubahan yang paling berharga,” katanya.
salah satu proyek utama tmmd ke-126 adalah pembukaan jalan sepanjang 965 meter yang menghubungkan desa harapan jaya dengan desa-desa terdekat. sebelumnya warga harus memutar hampir 4 kilometer untuk mencapai pasar atau sekolah. kini, jalan itu menjadi urat nadi baru yang menghubungkan kehidupan.
baca juga:mendagri desak pemda percepat transformasi digital, tekan kebocoran anggaran dan dongkrak pad
baca juga:budi arie setiadi kembali nahkodai projo 2025–2030, tegaskan dukungan penuh untuk pemerintahan prabowo–gibran
wiryo taruno salah seorang buruh sawit, warga yang merupakan penerima manfaat jalan baru dari bangunan anggota tni, menyampaikan bahwa kehadiran anggota tni di desanya adalah anugerah yang tak ternilai. dulu, katanya, jika hujan turun, jalan berlumpur sulit dilewati motor. hasil panen sering rusak karena terlambat dijual ke pasar. “sekarang kami bisamelintasi jalan lebih cepat. dulu kalau hujan, kami nunggu reda baru bisa lewat. sekarang lancar. kami merasa punya kehidupan baru,” ujarnya sambil tersenyum.
selain membuka jalan, program tmmd juga membangun dua unit plat duiker dan memperbaiki mushola di dusun iii yang selama ini rusak dimakan usia. bagi warga, mushola bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial dan pendidikan anak-anak. juga terdapat 7 pos kamling di tujuh desa tersebut untuk meningkatkan keamanan lingkungan
wakil bupati muara enim menyebutkan bahwa tmmd juga berpartisipasi mewujudkan program membangun muara enim bangkit, agamis, sejahtera (membara). yang terlihat nyata dari kegiatan yang sudah berlangsung.

tmmd ke-126 juga menggandeng program rumah layak huni dan sambungan listrik gratis dari pln. setidaknya ada 4 rumah warga direnovasi agar memenuhi standar kelayakan, dinding kuat, lantai semen, dan atap baru. rumah- rumah itu kini tidak lagi gelap gulita saat malam datang.
ke empat warga betung di lokasi tmmd muara enim itu adalah wiryo taruno di desa muara harapan, oka maradela desa sakajaya , hasni dan bu buati di desa harapan jaya.
ibu buati, seorang ibu renta penerima manfaat, tak kuasa menahan air mata saat pertama kali lampu rumahnya menyala. seumur hidup, ia hanya mengandalkan lampu minyak kecil untuk menerangi malam. kini, anaknya bisa belajar dengan tenang tanpa takut asap atau kehabisan minyak.
“saya tidak pernah mimpi punya rumah bagus dan lampu seperti ini. terima kasih untuk tni dan pln dan pemerintah kabupaten muara enim. sekarang saya dan anak saya menjalankan hidup di rumah dengan caya terang,” tutur buati seorang ibu janda yang hidup dengan satu anaknya.
baca juga:tim cook janji siri baru tahun depan, bukan hanya mengandalkan chatgpt
baca juga:nvidia & samsung tancap gas di ai: gpu 50 ribu unit meluncur ke korea
kisah buati (71) menjadi simbol kecil dari perubahan besar yang dibawa tmmd. ia bukan sekadar penerima bantuan, tetapi bukti bahwa pembangunan yang dilakukan dengan hati bisa mengubah kehidupan.
selain infrastruktur, tmmd juga membawa misi membangun mental dan sosial masyarakat. di sela kegiatan fisik, para prajurit tni memberikan penyuluhan tentang wawasan kebangsaan, kesehatan, pertanian, dan bahaya narkoba. anak-anak sekolah diajak bermain sambil belajar tentang cinta tanah air. para ibu mendapatkan pelatihan pengelolaan ekonomi keluarga.
letkol tri budi wijaya menyebut aspek nonfisik ini sama pentingnya dengan pembangunan infrastruktur. karena pembangunan sejati tidak hanya terlihat di permukaan, tapi juga di hati dan cara berpikir masyarakat. “kami ingin meninggalkan bekas yang tidak hanya berupa jalan atau bangunan, tetapi juga semangat, rasa percaya diri, dan kebanggaan sebagai warga negara,” katanya.
selama pelaksanaan tmmd, prajurit tni tinggal dan makan bersama warga. tidak ada batas antara seragam loreng dan pakaian biasa. dari situlah tumbuh kedekatan dan rasa kekeluargaan yang tulus.

tri budi wijaya menyebut kedekatan ini sebagai inti dari tmmd. menurutnya, kekuatan terbesar tni bukan hanya pada senjata, tapi pada kepercayaan rakyat. “tni lahir dari rakyat dan untuk rakyat. kami kuat karena dukungan masyarakat. tmmd ini mempertegas kembali hubungan itu,” ungkapnya.
di rumah sederhana milik oka, seorang prajurit tni tampak sedang membantu memperbaiki atap. di halaman, beberapa anak kecil menatap dengan mata berbinar, bangga melihat tentara baik hati yang bekerja tanpa pamrih. “mereka bukan hanya membantu membangun rumah, tapi juga semangat kami, tentara yang dulu kami nilai hanya bisa berperang, ternyata bisa lebih dekat dengan masyarakat, ” kata oka maradela sambil menatap prajurit yang sedang sibuk kerja.
wakil bupati muara enim menegaskan, program tmmd tidak boleh berhenti di satu titik. pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan pembangunan di wilayah yang belum tersentuh. melalui program infrastruktur lanajutan secara bertahap, agar masyarakat makin sejahtera
keberhasilan tmmd menjadi contoh bahwa percepatan pembangunan akan lebih mudah jika dilakukan bersama. tni punya disiplin dan semangat, pln punya kemampuan teknis, dan pemerintah daerah punya perencanaan. kalau ini digabung, hasilnya luar biasa.

tak berlebihan jika tmmd ke-126 disebut sebagai contoh ideal dari sinergi lintas lembaga. di tangan para prajurit, pembangunan fisik berpadu dengan nilai kemanusiaan. di tangan pln, cahaya listrik menjelma jadi penerang masa depan. 
“tmmd adalah manifestasi kemanunggalan tni dan rakyat. dari tmmd mengajarkan bahwa kemajuan bukan hanya soal anggaran, tapi soal hati yang mau bekerja sama . di tangan pemerintah daerah, semua disatukan menjadi kebijakan berkelanjutan. dan di tangan masyarakat, hasil itu dirawat menjadi kesejahteraan,” tutup sumarni..
letkol tri budi wijaya menutup kegiatan tmmd dengan pesan sederhana namun penuh makna. “kami datang menabur cinta, kini saatnya masyarakat memanen kesejahteraan. semoga apa yang dibangun hari ini, menjadi cahaya bagi masa depan,” ucapnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Prabumulih Pos 3 November 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan