Keracunan Makan Bergizi Gratis di OKI, Siswa Mendapatkan Perawatan Medis

Keracunan Makan Bergizi Gratis di OKI, Siswa Mendapatkan Perawatan Medis--Sumeks

OKI, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Siswa di Kecamatan Pedamaran diduga keracunan dan mengalami gangguan kesehatan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (2/9/2025). 

Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) memastikan seluruh pelajar yang mengalami gangguan kesehatan usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapatkan pelayanan medis menyeluruh.

Kejadian ini menimpa sekitar 80 siswa SD dan SMP di Kecamatan Pedamaran. Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki melalui Sekretaris Daerah Ir. Asmar Wijaya, M.Si., menyampaikan keprihatinan mendalam atas peristiwa tersebut.

“Program makanan bergizi ini inisiatif yang sangat baik, namun keselamatan anak-anak tetap prioritas utama. Semua yang terdampak akan memperoleh layanan kesehatan terbaik,” ujar Asmar, Rabu (3/9/2025).

BACA JUGA:Selamat Jalan Cakok, Jejak Dermawan dan Pemimpin Merakyat Muara Enim 2 Periode Muzakir Sai Sohar

BACA JUGA:Puluhan Ormas Ogan Ilir Silaturrahmi pada Ketua DPRD Ogan Ilir, Nyatakan Sikap Dukung Kondusifitas Ogan Ilir

Sekda dan sejumlah pejabat daerah meninjau langsung kondisi siswa yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Pedamaran dan Posko SPPG Desa Menang Raya. 

Kepala Puskesmas Pedamaran, Hasanul, menjelaskan sebagian siswa masih dalam masa pemulihan, sementara sebagian lain telah kembali beraktivitas dengan kondisi membaik. Pemantauan lanjutan tetap dilakukan untuk mencegah komplikasi.

Berdasarkan laporan Satgas MBG OKI, dugaan awal penyebab keracunan berasal dari jeda waktu konsumsi. Siswa yang masuk pada siang hari menerima makanan yang disiapkan pukul 11.00 WIB, namun baru dikonsumsi sore hari. Hal ini diduga menyebabkan kualitas makanan menurun dan memicu gangguan pencernaan.

Ketua Satgas MBG OKI, HM Lubis, menyatakan, pemerintah daerah telah mengambil sampel makanan dan sampel medis untuk diuji di Balai Besar POM. Tujuannya, agar kejadian serupa tidak terulang dan distribusi makanan lebih aman serta sesuai petunjuk teknis.

BACA JUGA:Investasi ke Sumsel Capai Rp26,39 Triliun

BACA JUGA:Aksi Demo di Palembang Aman, DPRD Janji Tindaklanjuti Aspirasi

Lubis menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk kepala sekolah, guru, dan orang tua, untuk mengawasi konsumsi MBG, memberikan edukasi kesehatan, dan melaporkan gejala gangguan kesehatan segera.

“Program MBG harus tetap berjalan untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama di daerah tertinggal, tetapi pelaksanaannya wajib sesuai standar kesehatan dan keamanan pangan,” ujar Lubis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER