Perplexity: Startup AI yang Diperebutkan Apple dan Meta

Perplexity: Startup AI yang Diperebutkan Apple dan Meta--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Perusahaan rintisan berbasis kecerdasan buatan (AI) bernama Perplexity tengah menjadi sorotan raksasa teknologi. Meski baru berdiri selama tiga tahun, startup ini dilirik oleh Meta dan Apple karena potensinya yang menjanjikan di bidang pencarian berbasis AI.
Sumber menyebutkan bahwa Meta sempat menjalin pembicaraan dengan Perplexity untuk kemungkinan akuisisi, meski belum menghasilkan kesepakatan. Di sisi lain, laporan dari Bloomberg menyatakan Apple juga sempat membahas kemungkinan akuisisi ini secara internal. Informasi tersebut dikutip dari CNN pada Jumat (27/6/2025).
Langkah ini dianggap sebagai upaya Apple dan Meta untuk mengejar ketertinggalan di sektor AI. Sebab, Google dan OpenAI telah lebih dulu memimpin dengan produk-produk seperti Bard dan ChatGPT.
Apa Itu Perplexity?
Perplexity merupakan mesin pencari berbasis AI yang menyajikan hasil dalam bentuk ringkasan serta menyertakan tautan ke sumber informasi. Startup ini mulai beroperasi pada Agustus 2022 dan meluncurkan produknya secara resmi di akhir tahun yang sama.
Layanannya terbagi menjadi dua: quick search untuk pencarian umum, dan pro search yang memberikan jawaban lebih mendalam. Tak hanya untuk mencari informasi, pengguna juga dapat memanfaatkan Perplexity untuk membuat gambar, menjawab pertanyaan kompleks, menangani proyek, hingga menjelajahi topik tertentu dalam tampilan yang dikurasi — menjadikannya mirip seperti ChatGPT.
Namun, banyak fitur canggih Perplexity hanya tersedia di versi berbayar seharga USD 20 per bulan. Saat ini, mereka juga tengah mengembangkan browser baru bernama Comet.
Meski masih belum sepopuler ChatGPT, Perplexity telah cukup diperhatikan — baik dalam arti positif maupun kontroversial. Baru-baru ini, BBC mengancam akan mengambil tindakan hukum karena kontennya diduga disalin tanpa izin. Dow Jones, induk dari The Wall Street Journal, juga menggugat Perplexity atas pelanggaran serupa.
Langkah Strategis Apple dan Meta
Bagi Apple maupun Meta, akuisisi Perplexity sejalan dengan strategi mereka dalam mengintegrasikan AI ke dalam produk utama. Apple tengah bereksperimen dengan integrasi AI ke browser Safari, sementara Meta memasukkan AI ke berbagai layanannya seperti Instagram dan WhatsApp.
Saat ini Google masih menjadi mesin pencari utama Safari berkat kesepakatan bernilai miliaran dolar. Namun, kesepakatan ini tengah disorot dalam gugatan antimonopoli oleh Departemen Kehakiman AS. Bila Apple berhasil mengakuisisi Perplexity, maka perusahaan itu bisa lebih mandiri dalam sektor pencarian.
Apple sendiri telah bermitra dengan OpenAI dan Google untuk menyuntikkan fitur AI ke iPhone dan terus menyempurnakan Siri. Namun, banyak pihak menilai Apple masih belum menunjukkan hasil konkret dari upaya AI-nya.
“Apple harus menjaga relevansinya di bidang AI. Fakta bahwa hingga kini mereka belum banyak menunjukkan progres membuat sebagian orang khawatir,” ungkap Ben Bajarin, CEO firma riset Creative Strategies.
Meta pun tak mau ketinggalan. Mereka aktif memburu talenta AI kelas dunia, bahkan menawarkan bonus penandatanganan hingga USD 100 juta untuk menarik para pakar. Belum lama ini, Meta juga berinvestasi besar ke Scale AI dan merekrut pendiri startup itu, Alexandr Wang, dalam kesepakatan strategis.