Berkah di Musim Hujan, Pedagang Untung Lebih Banyak

Foto: dok. Zahra Fauziah Rahmah/detikcom--

Jakarta - Bulan Desember identik dengan musim hujan. Perubahan musim panas ke musim hujan yang terjadi di bulan Desember ini menjadi berkah bagi segelintir orang. Pasalnya, kondisi ini dapat membuat ramai sejumlah usaha hingga naiknya pendapatan.

Seperti yang dirasakan Nartini, seorang pedagang wedang ronde di kawasan Jalan Raya Kalibata, Rawajati, Jakarta Selatan. Saat hujan turun, alih-alih berteduh atau berhenti berjualan, Nartini lebih memilih untuk bertahan di tempat biasa ia berjualan yakni di Stasiun Duren Kalibata, tepatnya di jalan pinggiran pintu keluar Stasiun Duren Kalibata.

Nartini mengungkapkan pendapatannya meningkat ketika musim hujan, yang biasanya Rp 400 ribu per hari bisa jadi Rp 600 ribu per hari ketika musim hujan.

BACA JUGA:Rumah Terendam, Warga Muratara Rayakan Pergantian Tahun Baru 2024 di Atas Banjir Luapan

"Saya merasakan berkah di musim hujan, kalau hujan saya berangkat agak siang karena kalau hujan kan pasti laku ya, tapi kalau cuacanya panas berangkatnya sore. Kalau hari biasa, panas, 40 porsi dapet, tapi kalau hujan 60 porsi dapet, satu porsinya itu Rp 10 ribu," ungkap Nartini kepada detikcom saat ditemui beberapa waktu lalu.

"Kalau hujan gede biasanya pada dibungkus, tapi banyak juga orang yang duduk di sini, di tenda," imbuhnya.

Pedagang yang sudah 6 tahun berjualan wedang ronde ini menjelaskan musim hujan juga banyak mengundang pelanggan singgah untuk menikmati wedang ronde karena menurutnya saat musim hujan banyak orang yang kekebalan tubuhnya lemah, sehingga mereka mencari hal yang menghangatkan serta menyehatkan tubuh.

"Saya senang kalau musim hujan, beberapa hari ini kan cuacanya nggak enak ya, itu kebanyakan badan orang-orang kan pada pegel, jadi mereka minum jahe, wedang ronde. Biasanya orang yang badannya nggak kebal tuh mereka pada pegel, jadi pada minum jahe, jadi jahe lakunya mendingan, agak banyak yang beli, oh berarti orang-orang badannya pada pegel, kelihatan," jelas Nartini.

BACA JUGA:Satgas Pasti OJK Blokir 22 Investasi Bodong dan 625 Pinjol-Pinpri Ilegal

Tidak hanya Nartini, kondisi ramai pelanggan juga dirasakan oleh driver ojol makanan bernama Slamet. Ia mengaku musim hujan mendatangkan berkah karena akunnya ramai dipenuhi orderan yang masuk. Menurut Slamet, hal tersebut karena sebagian ojol mematikan akunnya ketika hujan, sehingga jarang ada yang mau mengambil orderan. Baginya, hal tersebut pun menjadi berkah karena ia jadi lebih bisa menggaet banyak pelanggan.

"Kalo hujan makin banyak orderan, karena rata-rata kan driver pada males buat take (ambil), biasanya banyak driver yang matiin akunnya kalo udah ujan gini. Saya ngerasain berkah dari hujan, yaa rame aja sih kalo hujan begini, jadi saya baru pulang pas batre HP saya habis," ujarnya.

Slamet juga menjelaskan setiap pesanan yang ia ambil, ia mendapatkan tip sebesar Rp 8.000 per perjalanan jarak dekat, sehingga jika ia mengambil 10 pesanan atau orderan ia bisa mendapatkan untung sekitar Rp 80 ribu per harinya. Hal tersebut pun, menurut Slamet, tidak menentu karena upah yang ia terima tergantung jarak dan orderan yang ia ambil.

BACA JUGA:Ini 7 Jalan Tol Terpanjang yang Ada Indonesia, Nomor 7 di Sumatera Selatan

"Dari penghasilan misal ibarat kita narik dari jam 10, satu tripnya itu Rp 8.000 jadi kalo ada 10 orderan ya bisa Rp 80 ribu, nah kalau musim hujan kaya gini, biasanya lebih banyak. Pokoknya orderan ningkat pas ujan, rame orderan itu pas hujan," ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER