Manfaat dan Keamanan Mengonsumsi Susu Saat Berbuka Puasa

Manfaat dan Keamanan Mengonsumsi Susu Saat Berbuka Puasa--Foto: Freepik
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Banyak orang merasa ragu untuk mengonsumsi susu saat berbuka puasa, dengan kekhawatiran akan masalah pencernaan.
Jika Anda salah satunya, berikut ini penjelasan mengenai keamanan mengonsumsi susu saat berbuka puasa.
Penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh setelah seharian berpuasa untuk mencegah dehidrasi dan sembelit.
Selain air putih, minuman seperti susu atau jus tanpa tambahan gula juga dapat memberikan manfaat besar. Minuman ini tidak hanya menyegarkan tubuh, tetapi juga membantu mengembalikan energi yang terkuras selama berpuasa.
BACA JUGA:6 Penyebab Mual saat Puasa dan Cara Mengatasinya
BACA JUGA:Memiliki Segudang Manfaat Kesehatan, Ini 3 Buah yang Tak Perlu Dikupas Kulitnya
Mengonsumsi Susu Saat Berbuka Puasa
Sebenarnya, tidak ada larangan untuk meminum susu saat berbuka puasa. Susu bahkan dapat menjadi sumber energi yang baik, karena mengandung protein, lemak, dan karbohidrat dalam jumlah yang signifikan.
Susu juga kaya akan kalsium, fosfor, vitamin A dan B12, zinc, serta magnesium, yang mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan kandungan nutrisi ini, susu memiliki berbagai manfaat, termasuk mencegah osteoporosis, mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi kemungkinan terjadinya diabetes tipe 2.
Namun, bagi mereka yang memiliki intoleransi terhadap laktosa, lebih baik menghindari susu sapi karena kandungan laktosa dalam susu bisa menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, kram, atau perut kembung.
BACA JUGA:Dari Sayuran Hijau hingga Cokelat Hitam: Makanan yang Dapat Mengurangi Depresi
BACA JUGA:Khasiat Teh Melati, Dari Meningkatkan Daya Tahan Tubuh hingga Menjaga Kesehatan Jantung
Bagi penderita asam lambung (GERD), susu tetap bisa dikonsumsi, tetapi disarankan memilih susu rendah lemak atau susu skim. Jenis susu ini lebih ramah bagi penderita GERD karena tidak meningkatkan asam lambung yang dapat memicu gejala.