Jembatan 27 Tahun Akhirnya Roboh, Kades: "Sudah Lama Kami Usulkan Perbaikan!

Jembatan 27 Tahun Akhirnya Roboh, Kades: "Sudah Lama Kami Usulkan Perbaikan!--
SUMSEL, KORANPRABUMLIHPOS.COM - Jembatan yang menghubungkan Desa Lubuk Rukam dan Desa Muara Kumbang di Kecamatan Kandis, Kabupaten Ogan Ilir, akhirnya roboh pada Selasa sore, 11 Maret 2025. Kejadian ini diduga akibat lambannya respons dari pihak terkait, khususnya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Ilir, dalam menangani kondisi jembatan yang sudah lama mengalami kerusakan.
Menurut Kepala Desa Lubuk Rukam, Muhaidi, jembatan yang telah berusia 27 tahun tersebut ambruk sekitar pukul 17.30 WIB setelah mengalami longsor pada bagian oprit. Padahal, jembatan itu baru saja mengalami perbaikan sekitar empat bulan lalu. "Yang longsor kemarin tepat di bagian yang sebelumnya sudah diperbaiki," ungkapnya.
Muhaidi juga menyebut bahwa salah satu penyebab utama ambruknya jembatan adalah tingginya debit air akibat curah hujan yang deras, ditambah dengan seringnya kendaraan berat seperti truk bermuatan sawit melintas, yang melebihi kapasitas tonase yang seharusnya.
"Hampir setiap hari ada truk sawit yang melintas, dan kapasitasnya jauh lebih besar dari yang mampu ditahan jembatan. Sekarang, bahkan sepeda motor pun sulit untuk melintas karena kondisi jembatan yang sangat rawan," tambahnya.
BACA JUGA:Longsor di Oprit Jembatan Lubuk Rukam, Warga Harus Tempuh Jalur Memutar
BACA JUGA:Tubuh Icha Ditemukan Tersangkut di Jembatan: Tenggelam saat Main di Sungai Kelekar Prabumulih
Sebelum akhirnya roboh, pihak desa telah berupaya mengajukan perbaikan kepada anggota DPRD Ogan Ilir serta Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Namun, hingga kejadian ini terjadi, belum ada langkah konkret yang diambil untuk perbaikan jembatan tersebut.
"Kalau mobil sudah pasti tidak bisa lewat, sementara pengendara motor pun harus ekstra hati-hati karena kondisi jembatan sangat mengkhawatirkan. Bahkan, tubuh bisa gemetar saat melintas di atasnya," kata Muhaidi.
Sebagai solusi sementara, warga yang ingin melintas dengan kendaraan roda empat harus menggunakan jalur alternatif melalui Tanjung Raja, yang menambah waktu tempuh sekitar 25 hingga 30 menit.
Muhaidi mengungkapkan bahwa dirinya sudah melaporkan kondisi ini langsung kepada Bupati Ogan Ilir dan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir.
BACA JUGA:Jembatan Enim II Terancam Ambruk! BBPJN Sumsel Pertimbangkan Pembatasan Tonase Kendaraan
BACA JUGA:Tak Semua Bisa! Ini Aturan Umur untuk Pengunjung Tower Jembatan Ampera
"Pagi tadi, kami sudah mengajukan laporan resmi kepada Bupati dan Kepala Dinas PUPR. Informasi yang kami dapatkan, tim teknis sudah turun ke lapangan untuk melakukan evaluasi dan perbaikan akan segera dilakukan dalam waktu dekat," katanya.
Menanggapi peristiwa ini, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Ogan Ilir, H Ruslan, mengonfirmasi bahwa timnya telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan dan perencanaan perbaikan secepatnya. "Kami sudah mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk menilai kerusakan dan menyusun rencana tindakan. Dalam dua atau tiga hari ke depan, kami akan mulai proses perbaikannya," jelasnya.