Kekerasan terhadap Anak di Sumsel: Narkoba & Judi Online Jadi Pemicu

Meningkatnya Kekerasan terhadap Anak di Sumsel: Narkoba & Judi Online Jadi Pemicu--
BACA JUGA:Tahun 2024, Sumsel Catat Kenaikan Kasus Kekerasan Perempuan
BACA JUGA:Kekerasan Terhadap Dokter di Papua, PB IDI Minta Proses Hukum Tegas
Menurut Kapolres Musi Rawas, AKBP Andi Supriadi, faktor penyebab utama meningkatnya kasus ini adalah kesulitan ekonomi, penyalahgunaan narkoba, dan judi online, yang memicu stres dan konflik dalam rumah tangga.
“Kami berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan dan bekerja sama dengan instansi terkait guna memberikan perlindungan maksimal bagi perempuan dan anak,” tegasnya.
Tak hanya kekerasan, angka perceraian di wilayah Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Muratara juga cukup tinggi. Dalam periode 2020-2024, tercatat 11.894 perempuan memilih bercerai, dengan alasan utama masalah ekonomi, narkoba, dan judi online.
Tokoh agama di Bumi Silampari, H. Iksan Baidjuri, mengungkapkan bahwa peredaran narkoba dan maraknya judi online menjadi faktor utama penyebab KDRT dan perilaku menyimpang dalam rumah tangga.
BACA JUGA:Cegah Kekerasan terhadap Perempuan, 60 Aktivis PATBM Dapat Pelatihan Khusus
BACA JUGA:Insiden Kekerasan di Bawaslu Banyuasin: Masa Depan HS Terancam
“Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat sangat diperlukan dalam menangani masalah ini,” ujarnya.
Menurutnya, edukasi mengenai bahaya narkoba dan perjudian online harus diperkuat, serta nilai-nilai agama dalam keluarga harus lebih ditanamkan agar dapat mencegah berbagai bentuk kekerasan di masyarakat.(*)