Nvidia H100 Akan Diuji di Luar Angkasa, Awal Era Data Center Antariksa
GPU AI Nvidia H100 Siap ke Luar Angkasa Naik Roket Falcon 9--
KORANPRABUMULIHPOS.COM — Chip kecerdasan buatan (AI) paling kuat di dunia, Nvidia H100, akan benar-benar menjajal kerasnya ruang angkasa. Bersama startup asal Redmond, Washington, bernama Starcloud, Nvidia siap menguji kekuatan GPU andalannya di orbit Bumi lewat misi satelit Starcloud-1, yang dijadwalkan meluncur bulan depan menggunakan roket SpaceX Falcon 9.
Satelit mungil berbobot sekitar 59 kilogram itu diklaim membawa kemampuan komputasi 100 kali lebih kuat dibanding sistem luar angkasa mana pun sebelumnya. Proyek ini bukan sekadar uji coba teknologi, tapi menjadi langkah awal menuju era baru komputasi AI di luar Bumi.
Menurut Nvidia, misi Starcloud-1 bertujuan membuktikan bahwa GPU H100 dan akselerator AI-nya mampu beroperasi dalam kondisi ekstrem ruang angkasa. Dengan pasokan energi dari matahari yang konstan tanpa gangguan awan, malam, atau suhu ekstrem, satelit ini bisa beroperasi dengan efisiensi energi jauh lebih tinggi dibanding pusat data di darat.
Tak kalah menarik, sistem pendingin Starcloud justru memanfaatkan ruang hampa di orbit. Satelit ini menggunakan radiator inframerah untuk membuang panas langsung ke luar angkasa tanpa membutuhkan air atau udara sebagai media pendingin. Teknologi ini dinilai mampu menghemat sumber daya Bumi sekaligus menjaga performa GPU tetap stabil.
“Dalam 10 tahun ke depan, hampir semua pusat data baru akan dibangun di luar angkasa,” ungkap Philip Johnston, CEO sekaligus pendiri Starcloud.
Johnston menambahkan, biaya pembangunan dan pengoperasian satelit semacam ini bisa 10 kali lebih murah dibanding pusat data di darat, bahkan setelah memperhitungkan biaya peluncuran roket.
Langkah ini menandai babak baru bagi ekspansi Nvidia di dunia AI. Setelah mendominasi pasar superkomputer dan data center di Bumi, kini perusahaan tersebut membawa komputasi AI melintasi atmosfer. Jika proyek ini berhasil, Starcloud-1 bisa menjadi prototipe pertama pusat data orbit, yang mampu memproses data AI dengan efisiensi luar biasa.
Dengan kolaborasi ambisius ini, Nvidia dan Starcloud berpotensi membuka jalan menuju era komputasi antariksa, di mana kekuatan AI tak lagi terbatas oleh gravitasi, melainkan beroperasi di luar planet — sebuah konsep yang dulu hanya ada dalam film fiksi ilmiah

