Kinerja Sri Mulyani: Menyusuri Jalan Stabilitas Ekonomi Indonesia Selama Dekade Terakhir

Kinerja Sri Mulyani, Menyusuri Jalan Stabilitas Ekonomi Indonesia Selama Dekade Terakhir--Antara

JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Sejak diangkat sebagai Menteri Keuangan pada tahun 2014 di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani telah menjalani dekade yang penuh tantangan dan penilaian dari berbagai pihak.

Selama masa jabatannya, kinerja Sri Mulyani sering menuai kritik dan pujian dari para pengamat ekonomi. Banyak yang berpendapat bahwa selama sepuluh tahun tersebut, Sri Mulyani dan timnya belum berhasil mencapai lonjakan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Beberapa kritik mengarah pada kebijakan fiskal yang cenderung lebih menekankan stabilitas dan proyek infrastruktur besar, namun tidak menghasilkan manfaat yang maksimal.

Meski demikian, Ekonom Senior dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, mengakui bahwa Sri Mulyani menunjukkan konsistensi dalam membantu Indonesia bangkit dari krisis akibat pandemi COVID-19 yang melanda dari 2020 hingga 2023.

BACA JUGA:Krisis Keuangan, OJK Cabut Izin 15 Bank BPR

BACA JUGA:Sanggar Tari Binaan Pertamina Drilling Juara di Kompetisi Tari Internasional

“Selama pandemi, beliau cukup konsisten dalam upaya mempercepat pemulihan dari krisis, meskipun penerimaan negara tidak menunjukkan perkembangan yang berarti,” jelas Tauhid saat dihubungi oleh Disway.Id pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Ia juga menambahkan bahwa meskipun Sri Mulyani berhasil dalam aspek manajemen krisis, pertumbuhan ekonomi selama kepemimpinannya cenderung stagnan di kisaran 5 persen.

Ekonom dan Dosen Universitas Pembangunan “Veteran” Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menyampaikan pandangan serupa. Ia menyoroti bahwa hingga kini proyek infrastruktur yang digagas di bawah kepemimpinan Sri Mulyani belum memperlihatkan dampak ekonomi yang signifikan.

“Dalam dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata hanya mencapai 5 persen, jauh dari target ambisius untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berpenghasilan tinggi,” kata Achmad pada Jumat, 11 Oktober 2024.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER