KORANPRABUMULIHPOS.COM- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Prabumulih adakan kegiatan pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE), tentang pengendalian penduduk dan Keluarga Berencana (KB).
Hal ini sesuai kearifan budaya sub kegiatan advokasi, program bangga kencana oleh pokja advokasi kepada stakeholders dan mitra kerja, melalui rapat Tim percepatan penurunan stunting (TPPS) di tingkat Kelurahan dan Desa, pada Rabu, 2 Oktober 2024.
Dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dihadiri oleh narasumber Kabid PAUD dan PNF, Inspektorat, Bappeda, Psikolog, Dinas KB dan dihadiri oleh sekolah jenjang KB Paud dan TK.
"Sebagai Tpps, kita berharap para guru PAUD ini melaporkan sesegera mungkin jika terdapat ada anak stunting di satuan pendidikan wilayah kerjanya," ujar Indra Bangsawan, Inspektur Inspektorat Kota Prabumulih, usai mengisi acara di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Prabumulih.
BACA JUGA:Peserta LCC Mapel SD Wakili Gugus di Kecamatan Masing-masing
Menurutnya capaian penurunan angka stunting di Kota Prabumulih yang sudah terjadi saat ini, bukan hanya kinerja PJ Wali Kota, namun juga seluruh stakeholder yang terkait dan semuanya.
Begitu juga dengan reward yang besarannya Rp5,7 M, untuk Kota Prabumulih atas prestasinya menurunkan angka stunting, Dana ini akan digunakan untuk memperkuat berbagai program dalam menangani stunting serta isu kesehatan lainnya.
Keberhasilan yang sangat terlihat adalah, sebanyak 79 anak stunting di Kota Prabumulih pada tahun 2023 menurut menjadi 54 orang di tahun 2024. Jumlah ini diharapkan terus mengalami penurunan, berkat kerjasama yang baik lintas stakeholder dan para panitia yang terkait.
"Karena mendapatkan penghargaan tersebut tentunya kita lebih bersemangat lagi Jika perlu target kita adalah kota Prabumulih zerostanting. Dan untuk menggapai hal ini dibutuhkan kerjasama lintas sektoral dan semuanya harus menjalankan peran masing-masing," katanya.(05)