Penemuan Aneh: Planet Sebesar Jupiter Ini Ternyata Tidak Bulat Sempurna

Senin 30 Sep 2024 - 09:35 WIB
Reporter : Tedy
Editor : Tedy

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Alam semesta selalu menyimpan banyak kejutan yang mengejutkan. Baru-baru ini, sekelompok astronom dari University of Arizona bekerja sama dengan peneliti internasional menemukan sebuah planet seukuran Jupiter yang ternyata tidak memiliki bentuk bulat simetris.

Dengan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb milik NASA, para astronom ini mengungkap bahwa atmosfer dari planet WASP-107b menunjukkan ketidakseimbangan mencolok antara kedua sisinya. Hal ini menyebabkan perbedaan karakteristik atmosfer di masing-masing bagian planet, baik dari segi suhu maupun kondisi awannya.

Planet Raksasa Sebesar Jupiter

WASP-107b, planet yang ditemukan, terletak sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi. Sebagai exoplanet, ia tidak mengorbit Matahari, melainkan bintang lain yang menjadi pusat sistemnya.

BACA JUGA:AS Minta NASA Buat Zona Waktu Khusus untuk Bulan, Ini Alasannya

Meskipun ukurannya hampir sama dengan Jupiter, berat WASP-107b hanya sekitar sepersepuluh dari Jupiter. Suhu permukaan planet ini mencapai sekitar 476°C, yang lebih panas dibandingkan Venus yang memiliki suhu rata-rata sekitar 465°C.

Sisi Planet yang Selalu Siang dan Selalu Malam

Para peneliti menjelaskan bahwa planet WASP-107b mengalami fenomena pasang surut terkunci (tidal locking) dengan bintang yang diorbitnya. Hal ini menyebabkan salah satu sisi planet selalu menghadap ke arah bintang, sementara sisi lainnya selalu membelakangi.

Akibatnya, salah satu sisi planet ini selalu berada dalam kondisi siang, sedangkan sisi lainnya selalu malam. Perbedaan besar dalam paparan cahaya bintang tersebut memengaruhi berbagai aspek atmosfer planet.

“Hal ini memberikan banyak informasi tentang gas yang ada di atmosfer exoplanet ini, termasuk bagaimana struktur dan komposisi kimiawinya berubah berdasarkan paparan cahaya yang berbeda," ujar Matthew Murphy, seorang mahasiswa pascasarjana di University of Arizona Steward Observatory yang memimpin penelitian ini.

Sebelumnya, peneliti Jessica Spake dan timnya menemukan bahwa WASP-107b kehilangan sejumlah besar gas dari atmosfernya ke luar angkasa, dengan sekitar 0,1 hingga 4 persen dari total atmosfernya hilang setiap miliaran tahun. Penemuan ini didasarkan pada pengamatan menggunakan Teleskop Luar Angkasa Hubble dan dipublikasikan dalam jurnal Nature pada 2018.

Pengamatan dari Luar Angkasa

Murphy dan timnya memanfaatkan teknik baru dan canggih dari Teleskop Luar Angkasa James Webb untuk memisahkan sinyal atmosfer dari belahan timur dan barat planet ini. Dengan teknik ini, mereka dapat mengamati lebih detail proses yang terjadi di atmosfer exoplanet tersebut.

"Pengamatan dari luar angkasa memberikan keunggulan tersendiri dibandingkan dengan observasi dari Bumi," jelas Murphy. Ia menambahkan bahwa model prediksi awal mereka mengasumsikan bahwa WASP-107b akan memiliki bentuk yang simetris.

Menurut Thomas Beatty, asisten profesor astronomi dari University of Wisconsin-Madison, ini adalah pertama kalinya ketidakseimbangan atmosfer planet dapat diamati langsung melalui spektroskopi transmisi dari luar angkasa.

Kategori :