Informasi dari petugas keamanan yang berjaga juga mengindikasikan bahwa pelaku perusakan adalah karyawan PT BCR. "Kami memiliki video security yang menunjukkan bahwa pelakunya adalah oknum BCR. Pedagang sepakat untuk menggunakan jasa keamanan lain dan akan bergantian menjaga area tersebut," kata Eddy.
BACA JUGA:Jembatan P6 Lalan Muba Ditargetkan Selesai November 2024
BACA JUGA:BREAKING: Listrik Lubuklinggau Bakal Mati 8 Jam, Lihat Daerah Kamu Termasuk atau Tidak!
Sebanyak 44 kios yang rusak terletak dari basement hingga lantai 3. Berdasarkan rekaman CCTV, aksi perusakan diduga terjadi sekitar pukul 01.00 WIB oleh sekelompok 10 pria. Proses olah TKP telah dilakukan oleh tim Jatanras Polda Sumsel.
Selain itu, fasilitas umum seperti WC dan listrik di Gedung Pasar 16 Ilir juga diputus, yang mungkin dimaksudkan agar pedagang tidak dapat beraktivitas. "Beberapa lapak masih beroperasi karena pedagang telah membayar DP untuk lapak baru," jelas Eddy. Sebelumnya, Kepala Pemasaran BCR menginformasikan bahwa pedagang dapat direlokasi ke TPS di bawah Jembatan Ampera dengan syarat membayar DP 20 persen dari harga kios.