JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi, mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi mengenai keberadaan geng yang melibatkan pekerja warga negara Indonesia (WNI) di Jepang.
Penjelasan ini diberikan setelah berkomunikasi dengan Konsul Jenderal RI di Osaka, John Tjahjanto Boestami, mengenai video yang viral dan menampilkan kerumunan pekerja migran Indonesia di Osaka. Video tersebut menimbulkan dugaan adanya geng yang dapat mengganggu ketertiban.
"Dari hasil komunikasi dengan Konjen di Osaka, beliau menyatakan bahwa tidak ada indikasi adanya geng pekerja migran atau pemagang WNI di Jepang," ujar Retno dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis.
Retno menambahkan, meski demikian, memang benar bahwa beberapa pekerja migran Indonesia sering berkumpul di beberapa tempat di Osaka saat waktu senggang mereka.
BACA JUGA:KPK Tegaskan Tidak Ada Perlakuan Istimewa untuk Kaesang dalam Kasus Jet Pribadi
BACA JUGA:KPK Apresiasi Prabowo Subianto: Anggaran Baru untuk Pemberantasan Korupsi
"Konjen juga menjelaskan bahwa pada saat liburan atau akhir pekan, biasanya terdapat komunitas WNI yang berkumpul di Dotonburi dan Namba, Osaka, dalam jumlah yang wajar dan suasananya terjaga," katanya.
Dia juga mengungkapkan bahwa Konjen RI Osaka saat ini sedang menyelidiki kebenaran dari video viral yang menunjukkan kerumunan pekerja migran Indonesia dan dugaan adanya geng tersebut.
"Konjen sedang memastikan apakah video tersebut asli atau telah diedit," jelasnya.
Selain itu, Retno mengungkapkan bahwa Konjen RI Osaka telah berkoordinasi dengan tokoh-tokoh WNI di sana untuk mengingatkan agar mematuhi peraturan setempat.
BACA JUGA:KPK Pastikan Kasus Korupsi Tidak Akan Mempengaruhi Jalannya Pilkada
BACA JUGA:Diperiksa KPK, Mendes Abdul Halim Iskandar Tepis Isu Dana Hibah
"Pak Konjen telah mengambil langkah dengan berkomunikasi dengan tokoh-tokoh WNI untuk mengingatkan mereka agar mematuhi aturan yang berlaku di tempat mereka berada," tuturnya.
Setelah video tersebut menjadi viral di media sosial, Retno menyatakan bahwa pihaknya segera menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka.
"Konjen di Osaka sudah melaporkan hal ini lebih awal," tegasnya.