KORANPRABUMULIHPOS.COM - Israel melakukan serangan hebat di Gaza, Palestina, saat warga sedang menunaikan salat Subuh. Serangan tersebut terjadi di kompleks Al-Tabi'in di lingkungan Al-Daraj, bagian timur Gaza.
"Tiga bom Israel menghantam sekolah Al-Tabi'in yang terletak di distrik Daraj," kata badan pertahanan sipil Gaza mengenai serangan pada Sabtu (10/8), yang digambarkannya sebagai sebuah pembantaian mengerikan," lapor Al-Jazeera seperti dikutip, Minggu (11/8/2024).
Serangan ini mengakibatkan lebih dari 100 warga Palestina meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Di antara korban tewas terdapat wanita, anak-anak, dan orang tua, dengan jumlah korban yang diperkirakan akan terus bertambah.
"Lebih dari 100 orang meninggal pada Sabtu dini hari, ketika tentara Israel menyerang sekolah yang dijadikan tempat berlindung oleh warga Palestina saat salat Subuh," lapor Anadolu Agency.
BACA JUGA:Akankah Gencatan Senjata Permanen di Gaza Menjadi Kenyataan?
Serangan Israel dilakukan ketika warga Gaza sedang melaksanakan salat Subuh, dan mengakibatkan kebakaran hebat pada bangunan tersebut. Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, Ismail al-Thawabta, menyatakan bahwa tentara Israel menjatuhkan tiga bom yang masing-masing berbobot 2.000 pon atau sekitar 907 kg.
Israel mengklaim serangan dilakukan karena ada aktivitas Hamas di lokasi tersebut. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi serangan dilakukan oleh angkatan udara.
Mengutip dari CNN World, juru bicara IDF, Daniel Hagari, mengatakan bahwa seorang komandan Brigade Kamp Pusat dari organisasi Jihad Islam, Ashraf Juda, kemungkinan berada di sekolah tersebut. Namun, belum jelas apakah dia terkena serangan.
Serangan yang terjadi pada Sabtu dini hari itu menyebabkan banyak korban menderita luka bakar dan beberapa di antaranya kehilangan anggota tubuh.
BACA JUGA:WHO nyatakan RS Al-Shifa di Gaza lumpuh
Serangan ini adalah yang kelima kalinya terhadap sekolah di Gaza oleh militer Israel sejak minggu lalu. Kantor Hak Asasi Manusia PBB awal minggu ini menyatakan bahwa mereka merasa 'ngeri dengan pola serangan yang terjadi' terhadap sekolah-sekolah di Gaza.
Situasi di Gaza masih tegang. Israel masih melancarkan serangan secara sporadis untuk menghancurkan Hamas sebagai balasan atas serangan kelompok itu pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 warga Israel dan menyandera 239 orang.
Meskipun mengklaim menargetkan Hamas, serangan Israel telah menyebabkan kerusakan besar bagi warga sipil. Saat ini, jumlah korban sipil di Gaza telah mencapai sedikitnya 40.000 jiwa.
Israel juga memutus aliran logistik, internet, listrik, dan air ke Gaza, dengan dalih menekan Hamas. Tindakan ini telah memengaruhi kehidupan warga sipil, khususnya dalam hal kesehatan, karena kurangnya pasokan logistik sementara korban terus bertambah.