Akankah Gencatan Senjata Permanen di Gaza Menjadi Kenyataan?

--

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Desakan agar Israel menyetujui usulan gencatan senjata di Jalur Gaza terus diserukan oleh berbagai pihak. Akhirnya, Israel memberikan respons atas desakan tersebut.

Dilaporkan bahwa Israel telah telah menawarkan dua proposal kepada para mediator dalam perundingan gencatan senjata di Jalur Gaza. Namun, tidak ada indikasi dalam proposal tersebut mengenai penghentian perang secara permanen.

Mengutip siaran stasiun televisi Israel, Kan 11, pada Minggu (26/5) lalu, disebutkan bahwa dua proposal berbeda itu telah diajukan kepada mediator. Meski begitu, tidak satu pun proposal tersebut mencakup gencatan senjata permanen dalam perang di Jalur Gaza.

Informasi mengenai proposal terbaru ini muncul setelah Israel menggelar rapat kabinet perang pada hari yang sama, untuk membahas dimulainya kembali perundingan gencatan senjata. Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu disebut "sangat menentang" penghentian perang secara permanen.

BACA JUGA:WHO nyatakan RS Al-Shifa di Gaza lumpuh

BACA JUGA:Pesohor Indonesia Serukan 'All Eyes on Rafah': Kecaman terhadap Serangan Israel

Meskipun detail pasti dari kedua proposal yang diajukan oleh Israel masih belum diketahui dengan jelas, disebutkan bahwa kedua proposal itu hanya memiliki sedikit perbedaan. Kedua proposal tersebut mencerminkan tekad Tel Aviv untuk melanjutkan perang tanpa pandang bulu di Jalur Gaza, sambil berusaha membebaskan para sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Respons dari Hamas

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir dilansir dari Al Arabiya, Sabtu (1/6), kelompok milisi Palestina itu menyatakan pandangan positif dan kesiapanya terhadap proposal yang diumumkan Presiden AS Joe Biden untuk gencatan senjata permanen, penarikan penuh pasukan Israel di Gaza, rekonstruksi Gaza, juga kembalinya para pengungsi ke tempat mereka.

Israel Tak Serius Gencatan Senjata?

Hamas menerima proposal gencatan senjata yang diajukan Mesir dan Qatar sebagai mediator di awal Mei. Proposal tersebut mencakup pembebasan seluruh sandera Israel. Namun, Tel Aviv menolak proposal tersebut dan terus melanjutkan serangan di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.

BACA JUGA:Dorong Mahkamah Internasional untuk Berikan Fatwa Hukum Kepada Israel

BACA JUGA:PUMA Resmi Akhiri Kerja Sama dengan Asosiasi Sepak Bola Israel

Pada dasarnya Proposal baru Israel tersebut sama saat gencatan senjata disepakati  Hamas pada November tahun lalu, di mana Tel Aviv menyetujui "gencatan senjata sementara" selama Hamas membebaskan para sandera. Proposal baru ini juga memuat ketentuan bahwa semakin banyak sandera yang dibebaskan Hamas, semakin lama gencatan senjata berlangsung.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER