BATURAJA - Perum Bulog Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menyebutkan alasan kenaikan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjadi Rp12.500 per kilogram (Kg) karena menyesuaikan biaya produksi dari petani.
"Per 1 Mei 2024 HET beras SPHP resmi naik menjadi Rp12.500/Kg," kata Kepala Bulog OKU Julkhaidar Romadhon, Rabu, 8 Mei 2024.
BACA JUGA:Pengangguran Terdidik Meningkat, Apakah Masalah pada Kualitas Pendidikan ??
BACA JUGA:Ada 7 Anak Terdampak Stunting di Tanjung Rambang
Jul mengungkapkan, Bulog melakukan penyesuaian HET beras SPHP berdasarkan surat Badan Pangan Nasional (BPN) Nomor 142/TS.02.02/K/4/2024 tanggal 29 April 2024 perihal penugasan SPHP Beras tahun 2024.
Dalam surat tersebut mengatur harga pembelian HET beras SPHP dari sebelumnya kisaran Rp10.900/Kg, kini naik menjadi Rp12.500/Kg.
Dia menjelaskan, kenaikan harga jual tersebut disebabkan karena biaya produksi menyesuaikan dengan beras yang diserap dari tingkat petani agar mereka ikut mendapatkan untung dari naiknya harga tersebut.
"Kami juga menaikkan harga pembelian di petani dengan harga Rp11.000/Kg yang masuk ke gudang Bulog. Ada harga fleksibilitas dengan harapan petani bisa sejahtera juga," imbuhnya.
BACA JUGA:Ada 7 Anak Terdampak Stunting di Tanjung Rambang
BACA JUGA:Pengangguran Terdidik Meningkat, Apakah Masalah pada Kualitas Pendidikan ??
Menurut dia, kenaikan HET di pasaran tidak akan mempengaruhi gejolak harga beras di tingkat pasar wilayah itu mengingat beras SPHP banyak diburu masyarakat karena harganya relatif murah dan stoknya berlimpah.
"Sejauh ini Bulog terus menyalurkan beras SPHP ke pasaran jadi stoknya ada terus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten OKU," ujar dia. (palpos/*)