Menghadapi Panen Raya, Bulog Sumsel Babel Maksimalkan Kerjasama Gudang Mitra untuk Serap Beras

Menghadapi Panen Raya, Bulog Sumsel Babel Maksimalkan Kerjasama Gudang Mitra untuk Serap Beras--

PALEMBANG, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Upaya pemerintah dalam menyerap gabah dan beras dari petani terus dilaksanakan secara maksimal. Sejak awal tahun 2025, Bulog Sumsel Babel telah berhasil menyerap 81 ribu ton gabah yang setara dengan beras.

Pimpinan Bulog Wilayah Sumsel Babel, Heriswan, menjelaskan bahwa gudang penyimpanan milik Bulog sudah hampir penuh, sehingga mereka menjalin kerjasama dengan lima mitra untuk memanfaatkan gudang mereka sebagai tempat penyimpanan gabah dan beras yang diperoleh dari petani.

"Walaupun gudang kami sudah penuh, kami tetap melanjutkan penyerapan gabah dan beras petani sesuai dengan instruksi Presiden," jelas Heriswan, pada Jumat (2/5/2025).

Jika gudang yang disewa juga mulai penuh, Bulog berencana menambah jumlah gudang yang disewa dari mitra, baik di Palembang maupun di kabupaten dan kota lainnya seperti Lubuklinggau.

BACA JUGA:Bupati OKI Usulkan Eks RMU Jadi Gudang Bulog Demi Serap Gabah Petani

BACA JUGA:Petani Sumsel Merugi! Gubernur Herman Deru Desak Bulog Beli Gabah Sesuai HPP

"Meski gudang penuh, penyerapan gabah dan beras tetap berjalan lancar tanpa hambatan," lanjutnya.

Penyerapan gabah dan beras petani pada tahun ini sudah jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2022 dan 2023, penyerapan beras masing-masing mencapai 15 ribu ton, dan pada 2024 meningkat menjadi 31 ribu ton. Untuk tahun 2025, hingga April saja, penyerapan telah mencapai 81 ribu ton, dengan potensi jumlah yang lebih tinggi karena masih dalam masa panen.

Peningkatan ini menurut Heriswan berkat adanya program pemerintah dan arahan dari Presiden RI, yang mendorong swasembada pangan melalui penyerapan gabah dan beras petani. Selain itu, penetapan harga yang sudah ditentukan oleh pemerintah juga turut mendorong tingginya penyerapan beras pada tahun ini.

"Saat ini, kami tidak hanya menunggu kiriman beras, tapi kami langsung mendatangi petani untuk membeli gabah dan beras setelah panen," ujar Heriswan.

BACA JUGA:Bulog Optimalkan Penyerapan Gabah dan Beras di Lahat, Targetkan 9.505 Ton Gabah pada 2025

BACA JUGA:Dukung Kesejahteraan Petani, Bulog Tetap Serap Gabah di Tengah Ramadhan

Harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 6.500 per kilogram telah mendorong petani untuk lebih memilih menjual hasil panennya ke Bulog, bukan ke tengkulak. Hal ini juga didukung dengan sosialisasi yang dilakukan oleh Bulog bersama pemerintah provinsi, kabupaten/kota, TNI, dan penyuluh pertanian.

"Petani lebih memilih berjualan ke Bulog karena mekanisme pembayaran yang cepat, bisa langsung tunai atau melalui transfer rekening," tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER