PRABUMULIHPOS - Beberapa penderita asma sering terbangun bahkan sulit tidur di malam hari, kira-kira apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
Asma merupakan gangguan pernapasan yang umum terjadi yang menyebabkan penderitanya kesulitan untuk tidur di malam hari.
Kebanyakan orang yang menderita asma berat akan mengalami berbagai gejala, diantaranya batuk, serta merasa sesak napas pada malam hari.
Kesulitan tidur di malam hari bisa membuat kualitas tidur seseorang jadi terganggu bahkan kurang waktu tidur pun dapat memperparah gejala penyakit asma.
BACA JUGA:Takut Beruban? Cobain Deh 6 Tips Mencegah Rambut Beruban di Usia Muda
Pada beberapa penderita asma yang sering terbangun di malam hari akan merasakan gejala asma yang justru lebih parah daripada biasanya, nah orang-orang yang mengalami kondisi ini disebut dengan asma nokturnal.
Biasanya ada beberapa faktor yang menyebabkan asma kambuh di malam hari diantaranya, adanya paparan dari pemicu alergi, suhu udara, posisi tidur, maupun produksi hormon tertentu yang mengikuti jam biologis dari tubuh.
Selain itu, gejala asma serta sinusitis akan lebih sering muncul pada malam hari, apalagi jika lendir di paru menyumbat saluran pernapasan.
Nah kondisi inilah yang menjadi penyebab kesulitan tidur di malam hari karena adanya gangguan gejala batuk khas asma.
BACA JUGA:Benarkah Buah Cempedak Baik untuk Mata? Simak 5 Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh
Fenomena kesulitan tidur di malam hari dan asma. asma memang punya kaitan satu sama lain, sebab penyakit asma bisa menyebabkan gangguan tidur, serta gangguan tidur pun bisa memperparah gejala penyakit asma.
Salah satu contoh gangguan tidur yang dapat memperparah kondisi peradangan pada saluran pernapasan paru atau disebut dengan istilah "Sleep apnea" sehingga peradangan yang buruk inilah bisa memicu timbulnya gejala asma.
Adapun beberapa penyebab lainnya yang membuat penderita asma kesulitan tidur di malam hari, yakni:
• Tubuh lambat memberikan respon terhadap pemicu asma di siang hari
• Terjadi penurunan pada suhu tubuh sehingga dapat memicu bronkospasme atau otot di paru-paru menjadi tegang.