Pakaian bolong, sobek dan kusam bahkan pendek yang dikhawatirkan terangkat saat shalat sehingga terlihat bagian auratnya juga dapat membuat shalat tidak sah.
Shalat tidak hanya memperhatikan kualitas dan rukun serta syarat wudhu dan shalat tetapi juga pada pakaian.
3. Mengurangi Martabat Diri
Berkurangnya martabat diri dapat muncul ketika seseorang menggunakan pakaian yang bolong, kusam maupun sobek.
Orang tentu akan lebih tertarik terhadap orang yang berpakaian menarik, rapih dan bersih sehingga disegani dan dihormati.
Pakaian yang baik juga menjadi salah satu tolak ukur seseorang dalam menyampaikan kebaikan akan didengar dengan baik.
Hal ini sebagaimana dalam sirah bahwa Rasulullah SAW memerintahkan Mushab bin Umair untuk menjadi duta yang mengajarkan islam di Madinah.
Salah satu faktornya ialah Mushab merupakan seorang pria cerdas yang memiliki wajah dan cara berpakaian yang menarik.
4. Tidak Mewakili Islam dengan Baik
Telah disebutkan bahwa islam merupakan agama yang mengajarkan umatnya agar berlaku baik secara dzahir dan batin.
Orang yang menggunakan pakaian sesuai syari’at akan mencirikan bahwa islam merupakan agama yang menyukai kebersihan dan kerapihan.
Tidak hanya itu, islam juga agama yang memperhatikan umatnya agar tampak berwibawa dan terjaga kehormatan dirinya melalui pakaiannya.
5. Mempengaruhi Persepsi Orang Lain
Persepsi seseorang terhadap orang lain tentu melalui apa yang dilihat terlebih dahulu dan yang dapat dilihat pertama kali ialah pakaian.
Pakaian yang bolong tentu membuat seseorang akan dipandang sebagai orang yang tidak peduli terhadap kerapihan.
Kesan buruk dengan menggunakan pakaian bolong, robek dan kusam justru dapat menyebabkan seseorang kurang dihargai.(*)