SMA Labschool Jakarta Wakili Indonesia di Ajang HMUN 2024, Bangun Jejaring Internasional

Minggu 28 Jan 2024 - 01:53 WIB
Reporter : esy
Editor : esy

JAKARTA - SMA Labschool Jakarta mewakili Indonesia di Harvard Model United Nations (HMUN).

Kompetisi tahunan simulasi sidang PBB skala internasional itu diadakan oleh Universitas Harvard pada 25-28 Januari 2024 di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.

Kompetisi HMUN 2024 adalah persidangan yang ke-71 dan merupakan ajang lomba simulasi sidang PBB tertua serta paling bergengsi di dunia. 

SMA Labschool Jakarta rutin mengikuti HMUN sejak 2014.

BACA JUGA:Perubahan Industri Makin Cepat, Pendidikan Vokasi Harus Melompat Jauh ke Depan

Kali ini sekolah yang berlokasi di Jakarta Timur tersebut membawa 40 siswa bersama guru pembimbing Satriwan Salim, Nuniek Qurniasih, Iwan Kurniadi, dan kepala sekolah Suparno Sastro.

Sekretaris Jenderal HMUN 2024 Angela Dela Cruz dalam pidato pembukaan menyampaikan Harvard MUN 2024 diikuti 4.000 siswa sekolah menengah, yang berasal dari 250 sekolah dari 50 negara.

Sementara itu, Kepala SMA Labschool Jakarta Suparno Sastro mengatakan keikutsertaan Labschool dalam HMUN menjadi tantangan untuk menguji wawasan dan keterampilan berdebat dan bernegosiasi siswa.

Sekaligus momentum membangun kolaborasi dan jejaring internasional.

BACA JUGA:Mahasiswa Bayar UKT Pakai Pinjol, ITB Sebut 1.800 Orang Ajukan Keringanan Biaya Kuliah

"Kesempatan mahal bagi siswa kami membangun dialog dalam kebinekaan global, nalar kritis, mensimulasikan diri seperti diplomat, dan kreatif membuat resolusi. Menjadi wujud nyata pengembangan Profil Pelajar Pancasila dalam implementasi kurikulum merdeka," tuturnya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/1).

Dia melanjutkan para siswa sudah mengikuti serangkaian pelatihan selama 4 bulan di sekolah.

Doktor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini berharap performa siswa optimal.

Kesempatan luar biasa memenuhi undangan Harvard.

"Dalam kompetisi menang kalah biasa, tetapi membangun percaya diri dan mengasah kepemimpinan di antara 4 ribu siswa dari 50 negara, itu yang luar biasa," ungkap doktor UNJ ini.

Kategori :