Skala Operasi Terbesar di Asia Tenggara
Sebagai penyedia jasa pengeboran darat terbesar di Asia Tenggara, Pertamina Drilling memiliki armada yang mengesankan: 53 unit rig yang tersebar di berbagai wilayah operasi di Indonesia. Armada ini mencakup 2 unit offshore work over rig, 2 unit jack-up rig, serta beragam layanan pendukung (supporting services) yang memastikan kelancaran dan efisiensi operasi pengeboran.
Menariknya, satu unit rig dialokasikan khusus untuk Indonesia Drilling Training Center (IDTC)—pusat pelatihan pengeboran yang berfokus pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM). Keberadaan fasilitas ini menjadi investasi jangka panjang dalam mencetak tenaga ahli lokal yang mumpuni di sektor energi.
Dukungan pada Dunia Pendidikan dan Riset
Kontribusi Pertamina Drilling di STI 2025 tidak berhenti pada pameran teknologi. Dalam kesempatan yang sama, perusahaan juga menyerahkan bantuan peralatan laboratorium kepada Program Studi Teknik Perminyakan ITB. Bantuan ini berupa Atmospheric Consistometer TG-1220C, alat yang digunakan untuk menguji konsistensi semen pengeboran—perangkat vital dalam riset dan pengajaran teknik perminyakan.
BACA JUGA:Pertamina Drilling Resmikan Laboratorium Modern Drilling Fluid dan Cementing di Sunter
BACA JUGA:Pertamina EP Adera Field Perkuat Kapasitas Tanggap Darurat Warga Desa Siku
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Avep Disasmita kepada pihak ITB, sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.
“Pertamina Drilling sangat peduli terhadap pengembangan SDM dan mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan nomor 4 tentang Pendidikan Berkualitas,” ujar Avep.
Komitmen pada ESG dan Net Zero Emission
Lebih dari sekadar mengejar keuntungan bisnis, Pertamina Drilling terus mengintegrasikan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) dalam setiap lini operasi. Perusahaan juga mendukung target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060 melalui berbagai program efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon di sektor pengeboran.
Upaya ini sejalan dengan visi global untuk menciptakan industri energi yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan produktivitas. Dalam konteks tersebut, Rig Merah Putih tidak hanya menjadi kebanggaan nasional, tetapi juga solusi yang dapat menjawab tantangan transisi energi di era modern.
BACA JUGA:Pastikan Prosedur HSSE Jalan; Manajemen Pertamina Drilling Turun Langsung ke Rig
Langkah Strategis Menuju Kedaulatan Energi
Partisipasi Pertamina Drilling di Konvensi STI 2025 sekaligus menjadi pesan kuat bahwa Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri dalam mengembangkan teknologi pengeboran. Sinergi antara BUMN, dunia akademik, dan pemerintah diyakini dapat mempercepat terwujudnya kedaulatan energi nasional, mengurangi ketergantungan pada teknologi impor, serta membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat.