LAMPUNG, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Komisi VII DPR RI menekankan pentingnya peningkatan literasi digital bagi perempuan untuk memperkuat kapabilitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, menyampaikan hal ini dalam Diskusi Publik RRI mengenai Peran Perempuan di Lembaga Penyiaran di Bandarlampung, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa perkembangan internet semakin pesat setelah pandemi COVID-19, dengan semakin banyak orang yang mengakses dunia digital. Hal ini mendorong masyarakat untuk beradaptasi dengan teknologi, mengingat pergeseran dan penyebarluasan informasi yang begitu cepat.
Namun, Chusnunia juga menyoroti adanya ketimpangan dalam akses teknologi digital, terutama bagi perempuan.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Pecat 27 Kader, Termasuk Jokowi dan Gibran
BACA JUGA:Menteri Komunikasi dan Digital Soroti Peran Teknologi dalam Perangi Korupsi
"Akses digital bagi perempuan masih belum merata, terutama di daerah pedesaan. Selain itu, literasi digital perempuan juga masih minim, dan waktu yang mereka habiskan untuk mengurus keluarga seringkali menghalangi mereka untuk mengakses literasi digital secara optimal," ujarnya.
Dia menambahkan bahwa peningkatan literasi digital untuk perempuan menjadi sangat penting, mengingat banyak kegiatan kini mengandalkan platform digital, termasuk dalam sektor jual beli yang memanfaatkan pasar daring dan internet.
"Literasi digital yang baik sangat penting agar perempuan bisa memanfaatkannya, karena masih banyak yang enggan menggunakan teknologi, misalnya pelaku UMKM perempuan yang belum memahami cara memasarkan produk mereka secara online," kata Chusnunia.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya upaya pemerintah dalam memperluas akses internet dengan mempercepat pengurangan wilayah tanpa sinyal (blank spot) agar pemerataan akses digital bisa terwujud dengan lebih baik.(*)