PRABUMULIH, KORANPRABUMULIHPOS.COM - Trafo listrik masih menjadi sasaran empuk aksi kejahatan di Kota Prabumulih.
Setelah kejadian pencurian trafo milik PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan Prabumulih yang terjadi di Desa Karangan pada Selasa, 10 Desember 2024.
Giliran trafo milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Prabujaya juga menjadi sasaran pencurian.
Pencurian ini terjadi pada Rabu, 4 Desember 2024, dan hampir tidak terdeteksi oleh pihak berwenang hingga terungkap kemudian. Trafo yang dicuri milik Perumda Tirta Prabujaya, atau yang dikenal juga sebagai Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtaprabujaya, menyebabkan terganggunya pasokan air untuk sekitar 600 pelanggan.
BACA JUGA:Keselamatan Kerja Tanggung Jawab Bersama! PT Pertamina EP Hulu Rokan Zona 4 Gelar Forum HSSE
BACA JUGA:Susah Buka Lahan, Sulit Dapat Pupuk: Dominasi Keluhan Warga Desa Jungai Prabumulih di Reses Dapil VI
Fajar Chriswarry Ardhana, Direktur Perumda Tirta Prabujaya, mengungkapkan bahwa kejadian ini pertama kali diketahui oleh petugas pada 5 Desember 2024. Saat itu, petugas yang hendak menyalakan pompa intake terkejut karena mesin tidak dapat dinyalakan.
"Awalnya petugas mengira terjadi pemadaman listrik, tetapi saat masuk ke kantor, lampu dan kipas angin tetap menyala," jelas Fajar.
Kecurigaan muncul dan petugas melakukan pengecekan di lokasi intake. "Saat tiba di sana, mereka terkejut melihat box trafo yang tergeletak di tanah dalam kondisi rusak. Ternyata tembaganya sudah hilang," tambah Fajar. Setelah mengetahui hal tersebut, petugas segera melaporkan kejadian ini kepada Fajar yang kemudian melakukan pengecekan langsung.
Akibat pencurian ini, lebih dari 600 pelanggan di Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT) tidak menerima pasokan air bersih. "Distribusi air terhenti, dan sekitar 600 pelanggan terdampak oleh peristiwa ini," kata Fajar.
Fajar juga mengungkapkan bahwa kerugian yang ditanggung Perumda Tirta Prabujaya mencapai ratusan juta rupiah.
BACA JUGA:3 Rumah Baru untuk Keluarga Kurang Mampu dari PT Pertamina EP Prabumulih Field
BACA JUGA:Susah Buka Lahan, Sulit Dapat Pupuk: Dominasi Keluhan Warga Desa Jungai Prabumulih di Reses Dapil VI
"Harga trafo saja sudah puluhan juta rupiah, belum lagi kerugian akibat berhentinya distribusi air yang seharusnya menghasilkan pendapatan sekitar Rp50 juta per bulan untuk wilayah RKT," tambahnya.
Menanggapi pencurian ini, Fajar menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek RKT serta berbagai pihak terkait lainnya.