KORANPRABUMULIHPOS.COM - Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi sorotan publik setelah diundang ke kediaman Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10/2024). Pemanggilan ini memicu spekulasi bahwa ia akan mengisi salah satu posisi menteri di kabinet Prabowo yang akan datang. Lalu, siapa sebenarnya Satryo Soemantri Brodjonegoro?
Satryo Soemantri Brodjonegoro, lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956, adalah tokoh yang cukup dikenal dalam dunia riset dan pendidikan tinggi di Indonesia. Menurut data dari Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), ia telah menghasilkan lebih dari 99 publikasi ilmiah. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dari tahun 1999 hingga 2007.
Latar Belakang Pendidikan dan Karier
Satryo meraih gelar Ph.D. di bidang teknik mesin dari University of California, Berkeley pada tahun 1985. Setelah itu, pada tahun 1992, ia dipercaya sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Ia dikenal sebagai sosok yang mendorong reformasi pendidikan tinggi, dengan fokus pada peningkatan kualitas lulusan agar mampu bersaing di pasar global. Inisiatif ini kemudian diadopsi oleh ITB dan juga oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional pada masa jabatannya.
Kontribusi Sebagai Dirjen Dikti
Selama menjabat sebagai Dirjen Dikti, Satryo memperkenalkan berbagai perubahan penting dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satu langkah signifikan adalah transformasi beberapa perguruan tinggi besar di Indonesia menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), yang bertujuan untuk memberikan lebih banyak otonomi dan fleksibilitas dalam pengelolaan universitas.
Selain itu, ia juga fokus pada peningkatan kualitas lulusan universitas, yang saat itu dinilai kurang kompeten di dunia kerja. Satryo menghadapi tantangan besar, termasuk fenomena brain drain, di mana banyak mahasiswa yang memilih untuk tidak kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi di luar negeri, karena merasa lebih dihargai di negara lain.
Karier Lainnya
Selain perannya di Kementerian Pendidikan, Satryo juga pernah terlibat dalam proyek-proyek internasional. Salah satunya adalah keterlibatannya dalam tim Japan International Cooperation Agency (JICA), di mana ia membantu perencanaan pembangunan gedung fakultas teknik di Universitas Hasanuddin, Gowa.
Satryo juga menjabat sebagai Ketua AIPI untuk periode 2018-2023, serta sebagai anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa AIPI. Hingga kini, ia masih aktif sebagai dosen tamu di bidang teknik mesin di Toyohashi University of Technology, Jepang, serta di ITB.
Dengan pengalaman dan kontribusinya yang luas dalam dunia pendidikan dan riset, tidak mengherankan jika Satryo Soemantri Brodjonegoro kini dipertimbangkan untuk menduduki posisi penting di kabinet Prabowo.