Apa Itu Pager, Perangkat yang Diandalkan Hizbullah dan Diledakkan oleh Israel
Pager, Perangkat Andalan Hizbullah yang Mendadak Meledak. Foto: Wikipedia--
KORANPRABUMULIHPOS.COM – Hizbullah masih banyak memanfaatkan pager sebagai alat komunikasi karena kesederhanaan teknologinya, yang membuat perangkat ini sulit untuk disadap atau terkena virus. Namun, baru-baru ini pager milik mereka dilaporkan meledak, yang diduga merupakan ulah Israel. Lalu, apa sebenarnya pager itu?
Pager adalah alat komunikasi yang sangat populer sebelum hadirnya ponsel. Pada era 1990-an, perangkat ini digunakan oleh banyak orang, termasuk di Indonesia, sampai-sampai ada lagu yang terinspirasi dari penggunaan pager.
Dalam Bahasa Indonesia, pager dikenal sebagai penyeranta atau beeper. Ini adalah perangkat elektronik kecil yang bisa dibawa kemana-mana, dirancang khusus untuk menerima dan dalam beberapa model, juga dapat mengirim pesan singkat. Beberapa jenis pager hanya berfungsi untuk menerima pesan, sementara versi lainnya mampu mengirim pesan balik.
Mayoritas pager bekerja dengan menerima pesan melalui frekuensi radio yang dikirim dari stasiun pengirim atau pusat pesan. Pesan yang diterima bisa berupa angka, seperti nomor telepon, atau alfanumerik yang berisi teks, kemudian ditampilkan di layar pager untuk memberi tahu pengguna.
Ada juga versi pager yang memungkinkan komunikasi dua arah, di mana pengguna bisa mengirim balasan pesan singkat. Mengutip dari Times of India, meski teknologi pager dua arah ini ada, namun tidak sepopuler pager satu arah yang lebih sederhana. Sebagian besar pengguna pada masa itu memilih model satu arah.
Pager akan mengeluarkan suara, bunyi bip, atau bergetar untuk memberi tahu adanya pesan masuk. Fungsi getaran ini sangat berguna, terutama di tempat yang ramai atau di situasi yang memerlukan keheningan, seperti di rumah sakit.
Kapan Pager Populer?
Pengembangan pager dimulai pada era 1950-an hingga 1960-an. Puncak popularitasnya terjadi pada era sebelum ponsel menjadi umum, yakni sekitar akhir 1990-an hingga awal 2000-an. Perangkat ini banyak digunakan oleh profesional yang memerlukan komunikasi cepat dan andal, seperti dokter, perawat, dan petugas layanan darurat.
Pager dianggap andal karena tidak bergantung pada jaringan seluler, yang mungkin tidak selalu tersedia dalam situasi darurat atau lokasi tertentu. Meskipun ponsel akhirnya menggeser popularitas pager di penghujung abad ke-21, beberapa kelompok, terutama layanan darurat, masih menggunakannya.
Hizbullah sendiri diketahui memilih tetap menggunakan pager karena menghindari risiko peretasan dari teknologi tinggi Israel dan AS. Menurut Avi Melamed, seorang mantan pejabat intelijen Israel dan analis Timur Tengah, Hizbullah beralih ke pager karena menganggap perangkat ini lebih aman dibandingkan telepon yang dapat dilacak menggunakan GPS.