Bankir Wells Fargo Dipecat Gara-Gara 'Kerja Bohongan' dengan Keyboard Palsu

ilustrasi work-freepik-

KORANPRABUMULIHPOS.COM - Sejumlah bankir dipecat oleh Wells Fargo setelah raksasa keuangan Amerika Serikat tersebut menemukan bahwa mereka melakukan 'simulasi aktivitas keyboard' dan bukannya benar-benar bekerja. Lebih dari selusin karyawan diberhentikan setelah peninjauan atas tuduhan yang melibatkan penipuan dengan menciptakan kesan sedang bekerja.

Menurut Yahoo News, tindakan ini dianggap sebagai penipuan karena karyawan tersebut hanya menciptakan kesan bahwa mereka aktif bekerja. "Karyawan diberhentikan setelah peninjauan atas tuduhan yang melibatkan simulasi aktivitas keyboard yang menciptakan kesan bekerja aktif," demikian pernyataan dari Wells Fargo. Juru bicara perusahaan menambahkan, "Wells Fargo menjunjung tinggi standar tertinggi bagi karyawannya dan tak menoleransi perilaku tidak etis."

Tidak dijelaskan apakah karyawan yang dipecat tersebut berada di kantor atau bekerja dari rumah. Kebijakan bagi pegawai Wells Fargo adalah ngantor setidaknya tiga hari dalam seminggu, dengan jadwal hybrid yang tersedia di banyak posisi perusahaan.

Beberapa perusahaan besar memang menggunakan alat canggih untuk memantau karyawan sejak pekerjaan jarak jauh meluas selama pandemi Covid-19. Mereka dapat melacak penekanan tombol dan pergerakan mata, mengambil tangkapan layar, dan mencatat situs web mana yang dikunjungi. Namun, teknologi juga berkembang untuk menghindari pengawasan tersebut.

BACA JUGA:Dampak Negatif Anak Sekolah Terlalu Dini

BACA JUGA:Siswa Berkebutuhan Khusus Bisa Masuk Ke Sekolah Umum

Selama pandemi, ketika banyak karyawan bekerja dari rumah, media sosial ramai dengan tips tentang cara agar terlihat sibuk, padahal sebenarnya santai. Salah satu alat yang kabarnya digunakan adalah "penggerak mouse" atau "jiggler" yang membuat mouse tetap bergerak dan komputer terlihat aktif. Akibatnya, individu tersebut selalu terlihat online.

Insiden Wells Fargo ini mungkin merupakan kemenangan kecil bagi mayoritas Wall Street yang selama ini berupaya agar staf kembali ke meja kerja mereka lebih sering. CEO JPMorgan Jamie Dimon, misalnya, telah mendorong karyawan di bank terbesar Amerika untuk kembali bekerja di kantor. (*)

Tag
Share
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER