Erick Thohir Sebut Jokowi Bawa Ekonomi RI ke 13 Besar Dunia, Dilanjutkan Prabowo!

Foto: Ilyas Fadilah/detikcom--

Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perlu waktu sekitar 10 sampai 15 tahun untuk melakukan pembangunan. Erick berkaca dari negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia yang juga membutuhkan rentang waktu tersebut.

Saat ini, kata Erick, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengantarkan ekonomi Indonesia ke posisi 13 terbesar dunia. Perkembangan ini menurutnya bakal dilanjutkan oleh Prabowo Subianto jika dirinya terpilih pada Pilpres.

"Artinya ketika sekarang Pak Jokowi sudah mengantarkan kita di posisi ekonomi nomor 13 terbesar di dunia dan menuju nomor 4 atau 5 terbesar di dunia, terus insyaallah nanti dilanjutkan oleh Pak Prabowo ini menjaga kestabilan," katanya saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (3/2/2024).

BACA JUGA:Catat! Aturan Bagasi Kereta 20 Kg, Cek Penjelasannya di Sini

BACA JUGA:Tito Karnavian Jadi Plt Menkopolhukam

Erick juga menanggapi klaim Prabowo yang merasa di belakang dirinya ada 3 sosok presiden, yaitu Jokowi, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Erick menilai hal ini justru menjadi sinyal positif.

"Saya rasa itu hal yang positif. Kita itu sebagai bangsa yang sedang membangun, itu rata-rata kalau kita perbandingkan dengan banyak negara, mau Singapura, mau Malaysia, mau banyak negara tetangga kita, nggak usah terlalu jauh. Itu perlu waktu 10-15 tahun," tuturnya.

Jokowi, kata Erick, sudah mengantarkan ekonomi Indonesia ke posisi ekonomi terbesar ke 13 dunia. Menurutnya capaian ini akan dilanjutkan Prabowo jika terpilih.

BACA JUGA:Catat! Aturan Bagasi Kereta 20 Kg, Cek Penjelasannya di Sini

BACA JUGA:KCI Pastikan Kereta yang Diimpor dari China Sesuai Spesifikasi

"Artinya ini dari 10 tahun (SBY), tambah 10 tahun (Jokowi), nanti tambah lagi 5 sampai 10 tahun hal yang positif. Supaya kita punya cita-cita kita menjadi Indonesia emas di tahun 2045 dan kita coba lakukan ini. Dan stabilitas politik itu sangat penting untuk ekonomi," tutur Erick.

Pada kesempatan itu ia menceritakan pengalaman pemerintah menghadapi pandemi COVID-19. Saat itu Prabowo dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersatu menghadapi Covid-19. Padahal keduanya sempat berkompetisi pada dua pilpres sebelumnya.

"Seperti yang saya sampaikan selalu kenapa saya memilih pasangan ini tadi, bahwa ketika Covid saya merasakan kalau sampai waktu itu terjadi perpecahan politik saya rasa kita berat menghadapi COVID," pungkasnya (dc)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER