Kemenag Gelar TKA di 9.636 Madrasah dan Pesantren, Langkah Baru Transformasi Pendidikan Islam

Sabtu, 1 November 2025 pukul 08.00–23.59 WIB

Minggu, 2 November 2025 pukul 08.00–23.59 WIB

Langkah ini memastikan kesiapan jaringan, sistem soal, serta perangkat digital agar semua sekolah dan pesantren siap menghadapi ujian utama.

“Sinkronisasi merupakan tahapan krusial agar tidak terjadi kendala teknis. Kami ingin seluruh satuan pendidikan siap secara menyeluruh,” ujar Amien.

Bukan Sekadar Ujian, Tapi Reformasi Pendidikan

Amien menekankan bahwa TKA bukan hanya sekadar ujian akademik, melainkan bagian dari reformasi menyeluruh terhadap sistem penilaian nasional. Melalui TKA, peta mutu pendidikan Islam di Indonesia dapat dipetakan secara lebih objektif dan berbasis data.

> “Kami ingin setiap siswa dinilai dengan standar yang sama. Hasil TKA akan memberikan gambaran riil tentang potensi dan kualitas pendidikan Islam,” jelasnya.

“Ini bukan sekadar angka, tetapi simbol keadilan dan masa depan anak-anak madrasah,” tutup Amien.

Regulasi dan Mekanisme Penilaian

Kasubdit Kurikulum pada Direktorat KSKK Madrasah, Abdul Basit, menegaskan bahwa TKA dirancang untuk mengukur capaian akademik pada sejumlah mata pelajaran tertentu dan bersifat melengkapi sistem penilaian yang sudah ada.

“Hasil TKA tidak menentukan kelulusan siswa. Kelulusan tetap menjadi kewenangan satuan pendidikan,” jelasnya.

Namun demikian, hasil TKA dapat digunakan sebagai pertimbangan seleksi pendidikan selanjutnya dan sebagai dasar penyetaraan antar jalur pendidikan.

Pelaksanaan TKA diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Permendikdasmen) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Tes Kemampuan Akademik. Beberapa poin penting dalam pasal 13 antara lain:

1. Hasil TKA SD/MI dapat menjadi salah satu syarat seleksi masuk SMP/MTs jalur prestasi.

2. Hasil TKA SMP/MTs dapat digunakan untuk seleksi masuk SMA/MA atau SMK/MAK.