Mendagri Desak Pemda Percepat Transformasi Digital, Tekan Kebocoran Anggaran dan Dongkrak PAD
Mendagri Desak Pemda Percepat Transformasi Digital, Tekan Kebocoran Anggaran dan Dongkrak PAD--Antara
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya penguatan literasi keuangan digital di lingkungan pemerintah daerah (Pemda) sebagai langkah strategis untuk mempercepat penerapan e-government sekaligus meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal tersebut disampaikan Tito saat memberikan sambutan dalam acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia yang dirangkaikan dengan Indonesia Fintech Summit & Expo di Hall B Jakarta International Convention Center (JICC), Jakarta.
“Mudah-mudahan nanti juga bisa disuarakan ke teman-teman lain di 552 pemerintah daerah — 38 provinsi, 98 kota, dan 416 kabupaten — untuk memperkuat digitalisasi pemerintahan atau e-government. Sejak awal, Kemendagri selalu mendorong agar sistem pemerintahan berbasis digital dapat diterapkan secara menyeluruh,” ujar Tito dalam keterangan resminya.
Menurut Tito, transformasi digital bukan hanya sekadar memindahkan proses manual menjadi daring, melainkan perubahan mendasar dalam tata kelola pemerintahan. Ia menjelaskan bahwa keberhasilan e-government bergantung pada dua tahapan utama:
BACA JUGA:Antisipasi Perubahan TKD, Mendagri Tito Tekankan Efisiensi dan Inovasi Daerah
Peningkatan literasi digital dan keuangan di kalangan ASN dan Pemda, agar aparatur daerah memahami konsep digitalisasi serta manfaatnya terhadap efisiensi anggaran dan pelayanan publik.
Integrasi sistem digital daerah dengan sistem nasional, sehingga data antarinstansi bisa saling terhubung dan digunakan bersama.
Tito menilai, dengan adanya sistem digital yang terintegrasi, potensi kebocoran anggaran dapat ditekan secara signifikan. Transaksi keuangan daerah, pengelolaan aset, hingga pelaporan pajak akan menjadi lebih transparan, akurat, dan akuntabel.
“Ketika semua data terhubung, transaksi bisa dipantau secara real-time. Ini akan menutup celah penyimpangan dan memastikan setiap rupiah yang masuk ke kas daerah tercatat dengan benar,” tegasnya.
BACA JUGA:Mendagri Tito Karnavian Larang Pejabat dan Keluarga Pamer Kekayaan
BACA JUGA:Mendagri Tito Minta Kepala Daerah dan DPRD Tunda Perjalanan Luar Negeri
Dalam kesempatan itu, Tito juga menyoroti peran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) sebagai fondasi utama dalam membangun ekosistem pemerintahan digital. Dukcapil, katanya, menyimpan lebih dari 99 persen data penduduk Indonesia lengkap dengan biometrik seperti sidik jari, iris mata, hingga face recognition.
Data tersebut kini menjadi tulang punggung sistem verifikasi identitas di berbagai sektor, mulai dari perbankan, investasi, perdagangan elektronik, hingga layanan keuangan digital.

