Sumsel Masuk 5 Besar Produsen Beras Nasional, Produksi Gabah Tembus Rekor Baru

Sumsel Masuk 5 Besar Produsen Beras Nasional, Produksi Gabah Tembus Rekor Baru--Sumeks

Gubernur Herman Deru menyampaikan kebanggaannya melihat semangat para petani. Menurutnya, kerja keras tersebut terbukti dengan lonjakan produksi gabah. Tahun 2024 produksi gabah di Sumsel mencapai 2,7 juta ton, kemudian naik menjadi 2,9 juta ton, dan per September 2025 telah menembus 3,5 juta ton.

“Dulu Sumsel hanya berada di peringkat 8, sekarang kita sudah naik ke posisi 5 besar nasional. Tahun depan, saya yakin Sumsel bisa masuk tiga besar produsen beras Indonesia,” tegas Herman Deru.

Selain memperluas lahan, Pemprov Sumsel juga menargetkan penerapan sistem tanam padi IP200 hingga IP300, sehingga potensi panen bisa mencapai dua hingga tiga kali setahun.

Warisan untuk Generasi Mendatang

Lebih jauh, Gubernur menekankan bahwa pembangunan pertanian bukan hanya soal angka produksi, tetapi juga warisan untuk generasi berikutnya. “Tanah harus dijaga, tambang wajib direklamasi. Kita ingin anak cucu menerima Sumsel yang lebih hijau dan makmur,” ujarnya.

BACA JUGA:Skandal Korupsi dan Isu Perselingkuhan, Rumah Tangga Fitrianti Agustinda–Dedi Siprianto di Ujung Tanduk

BACA JUGA:Prabumulih Dapat Rp547 Miliar dari Dana Tranfer Umum 2026, 7 Daerah Kantongi Lebih Rp1 Triliun

Ia juga mendorong Bulog agar kembali berfungsi sebagai badan penyangga harga gabah dan beras, bukan sekadar perusahaan yang berorientasi profit. Menurutnya, harga pokok penjualan (HPP) harus ditetapkan secara realistis demi melindungi petani.

Dukungan Daerah dan Pemerintah Pusat

Program cetak sawah ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat. Melalui APBN, dialokasikan dana sebesar Rp27 juta per hektare. Sementara pemerintah daerah menambahkan bantuan lewat APBD, mulai dari penyediaan bibit, pembangunan jalan usaha tani, hingga distribusi alsintan.

Wakil Bupati Ogan Ilir, Ardani, menuturkan bahwa realisasi cetak sawah di wilayahnya telah mencapai 1.200 hektare, tersebar di empat desa termasuk Arisan Jaya. “Produktivitas lahan baru diperkirakan bisa menghasilkan 5–6 ton gabah sekali panen. Ke depan ditargetkan bisa panen dua kali setahun,” jelasnya.

Menuju Lumbung Pangan Nasional

Dengan luas sawah mencapai 519 ribu hektare, Sumsel berpotensi menjadi salah satu penopang utama pangan nasional. Jika optimalisasi lahan berjalan sesuai rencana, produksi gabah di Sumsel ditargetkan menembus 4 juta ton.

BACA JUGA:Misi Dagang Jatim–Sumsel Tembus Rp1 Triliun, Dihadiri Walikota Prabumulih H Arlan

BACA JUGA:Angin Puting Beliung, Atap SMPN 39 Gandus Ambruk

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan
IKLAN
PRABUMULIHPOSBANNER