Indonesia Darurat TBC, Mendagri Desak Pemda Percepat Penanganan

Indonesia Darurat TBC, Mendagri Desak Pemda Percepat Penanganan--prabupos
JAKARTA, KORANPRABUMULIHPOS.COM – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meminta para kepala daerah menggunakan kewenangan penuh dalam mempercepat penanganan Tuberkulosis (TBC). Instruksi ini disampaikan dalam rapat di Kementerian Dalam Negeri, Rabu (27/8/2025).
Tito menegaskan, Indonesia menghadapi situasi darurat TBC. Berdasarkan Global Tuberculosis Report 2024, Indonesia menempati peringkat kedua dunia dengan estimasi 1,09 juta kasus dan 125 ribu kematian per tahun. Angka tersebut, menurutnya, menjadi peringatan keras bagi seluruh pemerintah daerah.
“Mohon kepada rekan-rekan kepala daerah yang punya otoritas, kebijakan, dan sumber daya agar serius menangani persoalan ini. TBC menyangkut nyawa masyarakat,” ujarnya.
Mendagri mencontohkan penanganan pandemi Covid-19 yang berhasil dikendalikan berkat kerja sama lintas sektor, meski saat itu vaksin belum tersedia. Ia menilai, pengalaman serupa dapat diterapkan dalam menghadapi TBC.
BACA JUGA:Darurat TBC! Indonesia Salip China, Target Bebas 2030 Dikebut
BACA JUGA:Mengejutkan! TBC Renggut 2 Nyawa Tiap 5 Menit, Pemerintah Bergerak Cepat
Dalam arahannya, Tito juga menyoroti kesenjangan pelayanan kesehatan di sejumlah daerah. Ia menyinggung temuan kasus TBC pada anak-anak di Papua Pegunungan yang belum tertangani dengan baik. “Ini ironis dan butuh perhatian serius,” katanya.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan bahwa percepatan eliminasi TBC termasuk program prioritas nasional Presiden Prabowo. Ia mengingatkan, angka kematian akibat TBC jauh lebih tinggi dibanding Covid-19.
“Sejak ditemukan, TBC telah menelan satu miliar korban jiwa di dunia. Setiap tahun ada satu juta kematian global, termasuk 125 ribu di Indonesia. Itu berarti setiap lima menit, dua orang Indonesia meninggal karena TBC,” jelas Budi.
Budi mengungkapkan tantangan terbesar ada pada deteksi dini. Dari estimasi satu juta kasus TBC, hingga 25 Agustus 2025 baru tercatat 508.994 kasus atau 47 persen. Hanya Provinsi Banten yang berhasil mencapai target notifikasi kasus tahun ini.
BACA JUGA:Eliminasi TBC, Menkes Kampanye GIATKAN
BACA JUGA:Jangan Malu Melapor, Imbauan Pj Wako untuk Penderita TBC di Kota Prabumulih
Target nasional 2025 adalah menemukan 900 ribu kasus. “Kalau pasien sudah ditemukan, pengobatannya tersedia. Yang penting pasien disiplin minum obat selama enam bulan,” ujarnya.
Meski 90 persen pasien TBC sensitif obat sudah mendapat terapi, tingkat keberhasilan pengobatan masih di bawah target. Tidak ada provinsi yang mencapai standar 90 persen.